Usman
Suwandi
Auditor
dan trainer Medical Device Directive (MDD), ISO 13485, ISO 9001
1. Validasi
Tujuan
validasi adalah untuk memperlihatkan bahwa proses sterilisasi yang ditetapkan
dalam “definisi proses” dapat dilakukan secara efektif dan reproduktif terhadap
produk dalam “muatan sterilisasi”. Validasi terdiri dari sejumlah tahapan yaitu
kualifikasi instalasi (IQ), kualifikasi operasional (OQ) dan kualifikasi kinerja
(PQ). Pengujian atau kualifikasi tidak boleh dimulai sebelum prosedur dan /
atau protokol telah disahkan.
Kegiatan
utama validasi adalah mendokumentasikan bukti yang diperlukan untuk memberikan
tingkat kepastian yang tinggi bahwa suatu proses tertentu akan secara konsisten
menghasilkan produk yang memenuhi tingkat jaminan sterilitas yang dibutuhkan
(SAL). Disamping itu, produk yang disterilsasi dengan proses yang sudah
divalidasi harus memenuhi spesifikasi dan karakteristik kualitas yang telah
ditentukan terkait dengan fungsionalitas dan keamanan produk (antara lain
melalui studi kompatibilitas produk). SAL adalah probabilitas mikroorganisme
viable yang terdapat pada item produk setelah sterilisasi.
Validasi
proses sterilisasi harus dilakukan sesuai dengan dokumen tertulis yang telah
disetujui dan disahkan (misalnya dalam bentuk protokol) yang menetapkan cara
pengujian dan kriteria penerimaan, sebelum memulai pengujian. Dokumen ini harus
ditinjau oleh spesialis sterilisasi.
IQ
dilakukan untuk memperlihatkan bahwa peralatan sterilisasi dan item tambahan
yang diperlukan telah disediakan dan dipasang sesuai dengan spesifikasi mereka.
OQ
dilakukan untuk memperlihatkan kemampuan peralatan sterilisasi telah memenuhi
persyaratan kinerja sesuai spesifikasi disainnya.
PQ
adalah tahap validasi yang menggunakan produk untuk memperlihatkan bahwa
peralatan tersebut beroperasi secara konsisten sesuai dengan kriteria
penerimaan yang telah ditentukan dan proses sterilisasi menghasilkan produk
yang steril dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
IQ
dan OQ mungkin dilakukan hanya satu kali untuk peralatan tertentu yang
digunakan untuk proses sterilisasi. Namun PQ harus dilakukan untuk setiap
proses dan / atau produk baru yang akan divalidasi untuk menunjukkan bahwa
proses tersebut sesuai dengan kriteria penerimaan yang telah diidentifikasi dan
mampu memberikan SAL yang dibutuhkan produk yang disterilisasi.
2. Kualifikasi instalasi - IQ
Peralatan
Peralatan
yang akan digunakan dalam proses sterilisasi, termasuk item pendukung lainnya,
harus sesuai dengan spesifikasi disainnya. Dokumentasi pendukung untuk IQ harus
mencakup deskripsi karakteristik fisik dan operasional peralatan (termasuk
peralatan pendukung). Contoh dokumen yang relevan meliputi spesifikasi desain,
pesanan pembelian, spesifikasi persyaratan pengguna dan spesifikasi desain
fungsional.
Berikut
adalah contoh komponen peralatan yang harus memenuhi syarat untuk memastikan
bahwa peralatan dipasang sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang
berlaku:
a.
Konstruksi
chamber dan pintu;
b.
Seal dan koneksi pada
konstruksi chamber dan perpipaan
(yaitu kemampuan untuk mempertahankan tekanan dan vakum tertentu yang telah
ditetapkan);
c.
Sistem
pasokan gas dan cairan (misalnya udara, nitrogen, uap, etilen oksida/ eo dan air),
termasuk filter (jika digunakan);
d. Pasokan
listrik, yang harus memadai dan konsisten memasok daya yang dibutuhkan untuk
peralatan dan operasional instrumentasi yang tepat;
e.
Sistem
sirkulasi gas, bila digunakan;
f.
Sistem
injeksi gas;
g.
Sistem
vakum, termasuk pompa, sistem pendingin pompa dan perpipaan;
h.
Exhaust,
sistem pengendalian dan pengurangan emisi;
i. Sistem
kritis lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi proses, seperti otomatisasi
proses, sistem keselamatan, dan lain lain;
j. Kalibrasi
instrumen (misalnya sensor, recorder, gauges dan alat uji) yang memantau,
mengendalikan, menunjukkan atau merekam parameter seperti suhu, kelembaban,
tekanan dan konsentrasi EO.
k.
Prosedur/
protokol terdokumentasi untuk pelaksanaan IQ harus menentukan bagaimana setiap elemen
dari kualifikasi ini direncanakan, dilakukan dan ditinjau.
Peralatan
sterilisasi harus sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku.
SOP
untuk peralatan harus ditentukan. SOP ini harus mencakup, namun tidak terbatas
pada:
a)
Instruksi
pengoperasian peralatan langkah-demi-langkah,
b)
Kondisi
fault, cara mereka diidentifikasi, dan tindakan yang harus dilakukan,
c)
Instruksi
untuk perawatan dan kalibrasi, dan
d)
Rincian
kontak untuk dukungan teknis.
Kualifikasi instalasi/
pemasangan.
Pemasangan
peralatan dan semua servis terkait harus sesuai dengan gambar arsitektur dan
teknik. Instalasi harus sesuai dengan semua peraturan nasional, regional dan
lokal.
Petunjuk
untuk pemasangan harus ditentukan dan harus mencakup instruksi yang berkaitan
dengan kesehatan dan keselamatan personil. Persyaratan nasional dan lokal untuk
kesehatan dan keselamatan kerja harus dikonsultasikan mengenai cara
penerapannya terhadap potensi paparan EO. Untuk melindungi kesehatan dan
keselamatan personil, peralatan untuk mendeteksi kadar EO atau campuran gas di
atmosfer sebaiknya dipasang di dekat sterilizer dan tempat lain dimana potensi
paparan dapat terjadi.
Keamanan
EO dapat dicapai dan dijaga melalui kombinasi faktor-faktor berikut:
a.
Perancangan,
instalasi dan pemeliharaan sistem dan peralatan yang tepat;
b.
Kepatuhan
terhadap peraturan yang berlaku untuk kesehatan dan keselamatan kerja dan
perlindungan lingkungan;
c. Pengembangan
dan implementasi kebijakan dan prosedur yang mendukung praktik kerja yang aman;
d.
Pemantauan
udara di area di mana dapat terjadi paparan EO;
e.
Penggunaan
alat pemantau pribadi (jika sesuai);
f.
Pelatihan
personil;
g. Audit
berkala terhadap peralatan, personil dan proses untuk memastikan kepatuhan
terhadap spesifikasi disain dan terhadap kebijakan dan prosedur.
Kondisi
penyimpanan EO yang aman harus ditentukan untuk memastikan bahwa kualitas dan
komposisi EO tetap sesuai spesifikasi. Kondisi penyimpanan untuk EO harus
sesuai dengan rekomendasi produsen EO dan semua peraturan yang berlaku.
Sebelum
IQ, status kalibrasi dari setiap instrumentasi uji yang digunakan selama IQ
harus dikonfirmasi.
Gambar
peralatan seperti peralatan terpasang, plumbing dan peralatan tambahan lainnya
harus diselesaikan selama IQ. “process
and instrumentation diagram” (P & ID), dan skema harus diperiksa
terhadap konfigurasi yang terpasang dan diperbarui bila diperlukan.
Daftar
gambar dan part untuk peralatan harus mencakup:
a) Gambar
skematis pipa kerja dan instrumentasi (yaitu diagram proses dan instrumentasi);
b)
Daftar
gambar mekanik dan listrik yang terkait serta lokasinya;
c)
Daftar
alat dan instrumen penting, terutama yang mempengaruhi pengendalian proses;
karakteristik fisik dan klaim kinerja dari produsen (misalnya ketepatan,
repeatibilitas, ukuran dan model) harus disimpan dalam file;
d)
“Process Control Logic” atau dokumentasi
perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung validasi, termasuk tata letak
sistem kontrol, “Control Logic Diagram”
dan perangkat lunak aplikasi (sistem pengukuran dan pengendalian
terkomputerisasi seperti daftar program, diagram alir , “Ladder Logic Diagram” dan diagram strategi).
Perubahan
yang dilakukan pada sistem selama IQ harus dinilai dampaknya terhadap
spesifikasi disain dan proses serta didokumentasikan dalam file riwayat desain.
3. Kualifikasi operasional - OQ
Sebelum
OQ, kalibrasi semua instrumentasi (termasuk instrumen uji) yang digunakan untuk
memantau, mengendalikan, menunjukkan atau merekam proses sterilisasi harus
dikonfirmasi. Informasi berikut harus didokumentasikan untuk semua
instrumentasi yang digunakan untuk memantau, mengendalikan, menunjukkan atau
merekam:
a)
Identifikasi
peralatan;
b)
Jadwal
kalibrasi dan tanggal kalibrasi berikutnya.
c) Tanggal
penyelesaian aktual untuk setiap kalibrasi, dan juga siapa yang melakukannya;
OQ
harus memperlihatkan bahwa peralatan terpasang mampu memenuhi spesifikasi
operasionalnya. OQ untuk peralatan EO dapat dilakukan dengan chamber sterilizer
kosong atau menggunakan bahan uji yang sesuai untuk memperlihatkan kemampuan
peralatan memberikan range parameter operasional dan batas operasi yang
terdapat dalam spesifikasi proses.
OQ
juga harus menentukan kinerja sistem tambahan yang terkait, misalnya kemampuan “vaporizer” EO untuk mencapai suhu input
EO minimum.
Perangkat
lunak sistem (misalnya Sistem pengukuran dan pengendalian terkomputerisasi)
harus diuji dalam semua kondisi fault selama OQ. Pengguna bertanggung jawab
untuk memastikan perangkat lunak telah divalidasi.
OQ
dapat mencakup hal berikut ketika menggunakan siklus yang telah ditentukan:
a) Tahap prekondisi
1)
Pola
sirkulasi udara di seluruh area yang akan ditempati oleh muatan sterilisasi
harus ditentukan. Hal ini dapat dilakukan dengan “smoke test” yang dikombinasikan dengan perhitungan “air change rates” dan penentuan
anemometrik.
2)
Suhu
dan kelembaban harus dipantau diseluruh area prekondisi selama periode yang
cukup untuk memperlihatkan bahwa nilai dapat dipertahankan dalam kisaran yang
diinginkan. Suhu dan kelembaban di sejumlah lokasi yang tersebar di seluruh
wilayah prekondisi harus ditentukan. Untuk rekomendasi jumlah sensor suhu dan
kelembaban dapat dilihat di table 1 dan table 2.
b) Tahap Sterilisasi
1)
Jika
gas inert digunakan sebagai pengganti EO, perhitungan harus dilakukan dari perbedaan
kapasitas panas relatif saat menilai hasilnya.
2) Distribusi suhu /
kelembaban: Sensor suhu / kelembaban harus berada di lokasi yang cenderung
mewakili perbedaan suhu maksimum, seperti lokasi di dekat bagian pintu yang
tidak dipanaskan dan di dekat celah masuknya uap atau gas. Sensor suhu lainnya
harus didistribusikan secara merata ke seluruh volume chamber yang digunakan.
3)
Dalam
melakukan OQ chamber kosong, kisaran suhu yang terekam dalam chamber ± 3 ° C
dari rata rata suhu chamber yang direkam pada setiap “time point” harus
diperoleh setelah periode ekuilibrasi. Bila pelaksanaan OQ dilakukan dengan
menggunakan chamber yang bermuatan, maka toleransi ± 3 ° C mungkin tidak dapat
dicapai.
4) Rate
kebocoran ruangan (dilakukan baik di bawah vakum untuk siklus subatmosfer atau
di bawah vakum dan pada tekanan untuk siklus superatmosfer);
5)
Kenaikan
tekanan pada injeksi steam selama fase kondisioning;
6)
Suhu
gas EO yang disuntikkan harus berada dalam spesifikasi volatifier atau di atas
titik didih EO (10,7 ° C pada tekanan atmosfir);
7)
Kenaikan
tekanan dan tingkat pencapaian penerimaan EO dan korelasi faktor yang
dimaksudkan untuk memantau konsentrasi EO;
8)
Kedalaman
dan tingkat pencapaian vakum yang digunakan untuk menghilangkan EO;
9)
Kenaikan
tekanan dan tingkat pencapaian tekanan pada penerimaan udara (atau gas
lainnya);
10)
Berapa
kali dua tahap terakhir ini diulangi dan variasi dalam pengulangan
berturut-turut;
11)
Keandalan
pasokan udara tersaring, gas inert, air dan uap;
12)
Mereplikasi
siklus harus dilakukan untuk memperlihatkan pengulangan kontrol;
13)
Studi
suhu chamber harus diselesaikan untuk memverifikasi uniformitas suhu yang
memadai yang disediakan oleh sistem pemanas jaket “jacket heating system”. Studi ini harus mengkarakterisasi profil
suhu untuk memastikan sistem terus beroperasi secara efektif. Jumlah sensor
yang direkomendasikan dapat dilihat di table-1.
1)
Saat
melakukan aerasi, profil suhu area aerasi harus ditentukan dengan cara yang
sama seperti area prekondisioning. Laju aliran udara dan pola aliran udara juga
harus ditentukan.
4. Kualifikasi kinerja - PQ
PQ
terdiri dari pengujian mikrobiologis dan fisik yang ketat, melampaui pemantauan
rutin, untuk memperlihatkan efikasi dan reproduksibilitas proses sterilisasi.
PQ dilakukan setelah pengujian IQ dan OQ selesai dan disahkan. Kriteria
penerimaan harus mencakup kesesuaian dengan spesifikasi parameter proses
sterilisasi dan tantangan mikrobiologis. Aktivitas PQ harus didefinisikan
secara jelas dalam dokumen tertulis (misalnya protokol). Jika elemen PQ
dilakukan oleh pihak-pihak yang terpisah, maka pihak-pihak tersebut harus
menyetujui dokumentasi yang relevan.
PQ
terdiri dari kualifikasi kinerja mikrobiologi dan fisik, dan dilakukan didalam
peralatan yang digunakan untuk mensterilkan produk. PQ harus dilakukan terhadap
produk, kemasan, konfigurasi muatan, peralatan atau parameter proses yang baru
atau yang dimodifikasi, kecuali bila ekuivalensi dengan spesifikasi, kemasan,
konfigurasi, peralatan, atau proses yang divalidasi sebelumnya telah
didokumentasikan.
PQ
harus menggunakan produk atau bahan yang disterilkan secara rutin, untuk
menunjukkan bahwa peralatan tersebut beroperasi secara konsisten sesuai dengan
kriteria penerimaan dan proses tersebut menghasilkan produk yang memenuhi SAL
yang dimaksud.
Cara
menyajikan produk untuk sterilisasi, termasuk konfigurasi muatan suatu produk,
harus ditentukan. Sebagai pertimbangan dalam menentukan penyajian produk, yaitu
konfigurasi muatan (komposisi muatan) dan penempatan item dalam muatan. Parameter
muatan lainnya meliputi konfigurasi susunan, kerapatan, dimensi, komposisi
material, dan penggunaan dan jenis “pallet
wrap”. Konfigurasi muatan harus didokumentasikan untuk setiap sterilizer.
Jika sterilisasi rutin dengan muatan produk yang tidak penuh, maka MPQ / PPQ
harus memasukkan muatan minimum.
Produk
dan muatan yang digunakan selama PQ setidaknya sama sulitnya untuk disterilkan dengan
produk dan muatan yang diperkirakan akan diproduksi normal. Muatan dapat
terdiri dari produk atau bahan yang memiliki karakteristik yang serupa dengan
muatan yang akan disterilkan secara rutin. Perubahan konfigurasi muatan dapat
mempengaruhi lethality proses sterilisasi. Penting agar konfigurasi muatan yang
dapat diterima harus ditentukan. Jika beberapa konfigurasi muatan
diperbolehkan, maka konfigurasi muatan yang digunakan dalam studi PQ harus
mewakili konfigurasi yang paling sulit disterilkan.
Muatan
yang digunakan untuk PQ harus mewakili muatan untuk sterilsasi secara rutin dan
harus ditentukan berdasarkan muatan rutin yang paling menantang.
Bila muatan terdiri dari produk, seperti alat bedah,
lumens dengan ukuran dan panjang yang bervariasi, berbagai macam kemasan, dan
massa fisik yang bervariasi yang mengandung sejumlah bahan berbeda (misalnya
plastik, logam, kapas “cotton”, dan
lain-lain), maka penting untuk memverifikasi konfigurasi muatan karena bahan
ini mungkin tidak berperilaku serupa.
Bagi
perusahaan yang memiliki konfigurasi muatan sangat bervariasi, sejauh mana
variasi tersebut mempengaruhi proses sterilisasi harus dievaluasi. Harus
ditunjukkan bahwa semua produk yang terpapar pada proses sterilisasi mencapai
SAL yang dibutuhkan.
Selain
mempertimbangkan ukuran muatan maksimum / minimum dan efek produk, komposisi
muatan harus mempertimbangkan karakteristik bahan kemasan muatan yang
bervariasi yang disterilkan secara rutin.
Produk
atau bahan produk pengganti yang digunakan dalam muatan validasi harus mewakili
kondisi yang paling menantang untuk mematikannya (yaitu untuk penetrasi panas,
kelembaban, dan difusi gas EO; dan densitas). Pertimbangan harus diberikan
untuk memasukkan bahan muatan dengan karakteristik yang bervariasi secara
substansial seperti: bahan penyerap, barier difusi seperti bahan kaku, cairan
tersegel, kontainer, dan lain lain.
Jika
menggunakan bahan selain produk yang diproduksi rutin, maka bahan tersebut harus
memberikan tantangan yang sama besarnya dengan produk rutin.
Jika
muatan digunakan kembali untuk siklus validasi, maka mereka harus diaerasi
diantara siklus pemaparan untuk memenuhi peraturan keselamatan pekerja dan
untuk memastikan residu EO dalam muatan tidak mempengaruhi tantangan biologis
dalam studi PQ mikrobiologi berikutnya.
Jika
indikator kimia digunakan sebagai bagian dari PQ, maka harus sesuai dengan ISO
11140-1, dan harus digunakan bersamaan dengan pemantauan mikrobiologis dan
fisik.
Indikator
biologis yang digunakan dalam PQ harus memenuhi klausul ISO 11138-1: 2006 dan
ISO 11138-2: 2009.
Kualifikasi kinerja –
Mikrobiologi (MPQ)
PQ
mikrobiologi (MPQ) harus memperlihatkan bahwa, pada saat penerapan proses
sterilisasi, maka persyaratan sterilitas yang ditentukan telah terpenuhi. Studi
harus dilakukan di chamber produksi dengan menggunakan parameter proses yang
ditetapkan untuk memberikan tingkat kematian lebih rendah daripada proses
sterilisasi yang ditentukan.
Hasil
yang diperoleh selama definisi proses dan, jika memungkinkan, IQ dan OQ harus
digunakan untuk mengatur parameter MPQ. Waktu paparan merupakan parameter utama
dan variasi waktu paparan dilakukan selama kualifikasi mikrobiologi. Parameter
lain dapat disesuaikan seperlunya untuk memberikan kepastian bahwa MPQ memberikan
letalitas rendah daripada proses produksi normal. Misalnya, konsentrasi suhu,
kelembaban, dan / atau EO dapat dijalankan pada titik-titik “set point” yang lebih rendah dari
rentang proses normal. Ini akan memberi kepastian bahwa setiap nilai yang
teramati dalam kisaran yang ditentukan akan menghasilkan tingkat letalitas yang
dapat diterima.
MPQ
harus mengkonfirmasi keefektifan proses yang ditetapkan untuk kombinasi produk
dan muatan di dalam chamber produksi.
Tantangan
mikrobiologis yang didefinisikan dalam MPQ harus dirancang untuk memastikan SAL
yang dibutuhkan telah dicapai untuk semua kombinasi muatan produk. Untuk
mencapai tujuan ini, umumnya menggunakan PCD atau produk terburuk untuk
mewakili famili produk.
PCD
harus ditempatkan di dalam kemasan produk dan didistribusikan secara merata
dalam muatan sterilisasi, namun distribusinya harus mencakup lokasi dimana
kondisi sterilisasinya adalah yang paling sulit dicapai. Lokasi yang digunakan
harus mencakup yang dipilih untuk pemantauan suhu. Untuk muatan yang
menggunakan palet “palletized”, lokasi ini juga harus mencakup bagian atas dan
bawah palet untuk memastikan bahwa semua stratifikasi potensial di dalam
chamber telah dinilai.
Tabel
- 3 - Contoh jumlah minimum yang direkomendasikan untuk BI / PCD
PRODUCT LOAD VOLUME
|
MPQ
|
ROUTINE CONTROL
(IF USED)
|
< 1
|
5
|
3
|
10
|
30
|
15
|
15
|
35
|
18
|
20
|
40
|
20
|
25
|
45
|
23
|
30
|
50
|
25
|
35
|
55
|
28
|
40
|
60
|
30
|
50
|
70
|
30
|
100
|
120
|
30
|
Jika
definisi proses ditentukan dalam chamber pengembangan, maka MPQ harus mencakup
paling sedikit tiga siklus pecahan atau tiga (setengah) di chamber produksi
yang mengkonfirmasi data dari chamber pengembang.
Jika
chamber pengembangan digunakan untuk
definisi proses, maka pertimbangan harus diberikan untuk membangun hubungan
antara data dari studi chamber perkembangan dan data dari chamber produksi.
Selama
pengembangan proses sterilisasi di dalam chamber pengembangan, penting untuk
menempatkan PCD di dalam kemasan produk jadi atau dalam konfigurasi rutin untuk
mendapatkan hubungan dinamika produk dalam kemasan terhadap PCD selama
pengembangan proses.
Jika
pendekatan “overkill half cycle”
digunakan, maka tidak boleh ada PCD internal positif dari siklus “half cycle run”.
5. Kualifikasi kinerja – Fisik (PPQ)
Hasil
yang diperoleh dari OQ dapat digunakan untuk mengidentifikasi fitur yang
memerlukan evaluasi selama PPQ.
PQ
Fisik (PPQ) harus memperlihatkan:
a)
Bahwa
kriteria penerimaan yang ditentukan telah dipenuhi diseluruh muatan selama
proses rutin yang diajukan, dan
b)
Reproduksi
proses “reproducibility”.
PPQ
harus mencakup minimal tiga siklus kualifikasi yang direncanakan,
berturut-turut dalam studi yang sama, di mana semua kriteria penerimaan yang
ditentukan telah terpenuhi. PPQ dapat dilakukan selama Microbiological Performance Qualification (MPQ). Jika PPQ dilakukan
paralel dengan setidaknya tiga MPQ, maka minimum satu penambahan PPQ harus
dilakukan dengan menggunakan spesifikasi “full
routine process”.
Jika,
dalam berbagai kualifikasi, persyaratan sterilitas atau persyaratan
fungsionalitas tidak dipenuhi, maka penyelidikan harus dilakukan untuk
menentukan apakah diperlukan kualifikasi tambahan. Jika parameter proses tidak
dapat dipertahankan dalam batas yang ditentukan, maka penyelidikan harus
dilakukan. Jika modifikasi dilakukan, maka tambahan kualifikasi mungkin
diperlukan.
PPQ
harus mengkonfirmasi prosesnya sedemikian rupa sehingga:
a.
Suhu
minimum produk untuk memasuki proses sterilisasi dan / atau syarat kondisi
tertentu yang akan dicapai harus ditetapkan;
b.
Pada
akhir waktu preconditioning yang ditentukan (jika digunakan), suhu dan
kelembaban muatan sterilisasi telah ditetapkan;
c.
Waktu
maksimum yang ditentukan antara penyelesaian preconditioning (jika digunakan)
dan dimulainya siklus sterilisasi adalah tepat;
d.
Pada
akhir waktu pengkondisian yang ditentukan, jika digunakan, suhu dan kelembaban muatan
sterilisasi telah ditetapkan;
e.
Kelembaban
ruang dicatat jika pelepasan parametrik “parametric
release” digunakan;
f.
EO
gas telah dimasukkan ke ruang sterilisasi;
g.
Kenaikan
tekanan dan kuantitas EO yang digunakan atau konsentrasi EO di chamber
sterilisasi telah ditetapkan;
h.
Selama
siklus sterilisasi, suhu dan kelembaban (jika direkam) dari chamber dan, jika
ada, parameter proses lainnya telah ditetapkan;
i.
Suhu
muatan produk selama pemaparan telah ditetapkan;
j.
Selama
aerasi (jika digunakan), suhu muatan sterilisasi telah ditetapkan.
PPQ
harus dilakukan dengan pola pemuatan dan pemisahan palet yang ditentukan dalam
prosedur terdokumentasi. Untuk area prekondisi yang besar dimana muatan kecil
tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dinamika area, maka tidak
perlu (dan memang mungkin tidak praktis) untuk melakukan penelitian dengan area
prekondisi di berbagai keadaan pemuatan.
Pedoman
PPQ tentang prekondisi juga berlaku untuk kualifikasi kinerja pengkondisian
(yaitu saat sterilisasi). Lihat Tabel -1 dan Tabel - 2 untuk jumlah sensor
minimum yang disarankan.
a) Penting
untuk menetapkan dan melaporkan suhu produk dan rentang kelembaban muatan
sterilisasi setelah terpapar dengan waktu prekondisi yang ditentukan (jika
digunakan).
b)
Selama
pengiriman produk dari pengkondisian (jika digunakan) ke chamber sterilisasi,
kondisi suhu dan kelembaban produk dapat terpengaruh. Penting untuk memastikan
bahwa efek ini dipertimbangkan selama PQ dan biasanya ditangani selama PQ
dengan memastikan bahwa waktu transfer yang ditentukan dalam PQ mencerminkan
spesifikasi waktu maksimum yang akan digunakan untuk transfer produk selama
Sterilisasi rutin.
c) Sensor suhu dan
kelembaban harus berada di dalam sistem barier steril atau di antara unit
kemasan di dalam muatan sterilisasi. Saat prekondisi digunakan, maka produk
harus di dalam prekondisi dengan rentang waktu yang ditentukan. Bila tidak
digunakan preconditioning, maka suhu dan kelembaban relatif di dalam muatan
harus berada dalam batas yang ditentukan sebelum akhir “conditioning of the cycle”.
Profil suhu dan kelembaban dalam muatan
sterilisasi harus dievaluasi selama waktu yang diperlukan untuk beban
sterilisasi untuk mencapai suhu dan kelembaban minimum yang telah ditentukan.
Untuk produk, pertimbangan harus diberikan
untuk menempatkan sensor kelembaban di dalam area muatan yang paling mungkin
mengalami variasi kelembaban, mis. pusat palet, tepi palet dan permukaannya.
Untuk PQ, sensor kelembaban harus ditempatkan di dalam kemasan (jika mungkin)
berada dalam muatan. Hal ini dapat dicapai dengan menempatkan sensor di dalam
sistem barier steril atau di antara unit kemasan.
d)
Jika
pelepasan “release” parametrik
digunakan, maka profil konsentrasi EO untuk seluruh fase diam gas “gas dwell phase” harus dinilai untuk
menentukan bagaimana konsentrasi gas berubah selama fasa sterilisasi.
e)
Sensor
suhu dalam muatan sterilisasi harus ditempatkan di lokasi yang paling mungkin
mengalami variasi suhu terbesar. Lokasi ini harus mempertimbangkan tempat panas
atau dingin selama OQ. Lokasi titik panas dan dingin di dalam muatan dapat
berbeda secara signifikan daripada lokasi di dalam chamber kosong.
Selama PQ, penting untuk memperhitungkan
hubungan antara suhu muatan dan suhu chamber untuk memastikan suhu muatan yang
memadai dalam proses rutin..Jika sensor digunakan di dalam chamber
sterilisasi dan 100% EO atau campuran sterilant yang flammable digunakan, maka
sensor suhu dan kelembaban harus aman, atau harus didesain “explosion proof”. Sensor ini juga harus
kompatibel secara fungsional dengan EO dan dengan gas pengencer “diluent”.
f)
Suhu
di dalam muatan sterilisasi selama proses aerasi harus diukur selama periode
waktu yang diperlukan muatan sterilisasi mencapai tingkat residu yang dapat
diterima atau diukur pada periode waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu
muatan sterilisasi stabil.
Tabel
-1 : Minimum jumlah sensor suhu yang direkomendasikan
VOLUME
M3
|
NUMBER FOR OQ
(USABLE CHAMBER / ROOM
VOLUME)
|
NUMBER FOR PQ
(PRODUCT LOAD VOLUME)
|
||||
PRECONDI
TIONING
|
CONDITIONING/
STERLIZATION
|
AERATION
|
PRECONDI
TIONING
|
CONDITIONING/
STERLIZATION
|
AERATION
|
|
>1
|
3
|
3
|
||||
10
|
4
|
10
|
||||
15
|
6
|
15
|
||||
20
|
8
|
20
|
||||
25
|
10
|
25
|
||||
30
|
12
|
30
|
||||
35
|
14
|
35
|
||||
40
|
16
|
40
|
||||
50
|
20
|
50
|
||||
100
|
40
|
100
|
||||
Tabel - 2 : Minimal
jumlah sensor kelembaban yang direkomendasikan.
VOLUME
M3
|
NUMBER FOR OQ
(USABLE CHAMBER / ROOM VOLUME)
|
NUMBER FOR PQ
(PRODUCT LOAD VOLUME)
|
||||
PRECONDI
TIONING
|
CONDITIONING/ STERLIZATION
|
AERATION
|
PRECONDI
TIONING
|
CONDITIONING/ STERLIZATION
|
AERATION
|
|
>1
|
2
|
2
|
||||
10
|
4
|
4
|
||||
15
|
6
|
6
|
||||
20
|
8
|
8
|
||||
25
|
10
|
10
|
||||
30
|
12
|
12
|
||||
35
|
14
|
14
|
||||
40
|
16
|
16
|
||||
50
|
20
|
20
|
||||
100
|
40
|
40
|
Meninjau dan
menyetujui validasi
Tujuan
dari kegiatan ini adalah untuk melakukan dan mendokumentasikan hasil tinjauan
data validasi untuk memastikan akseptabilitas terhadap prosedur / protokol
validasi yang telah disetujui untuk proses sterilisasi dan untuk menyetujui
spesifikasi proses.
Informasi
yang dikumpulkan atau dihasilkan selama definisi produk, definisi proses, IQ,
OQ dan PQ, termasuk hasil dari inkubasi indikator biologis, harus dicatat dan
ditinjau untuk penerimaan. Hasil tinjauan ini harus dicatat.
Setiap
perbedaan yang diamati selama proses validasi harus didokumentasikan, dan
pengaruhnya terhadap hasil validasi harus ditentukan dan didokumentasikan.
Laporan
validasi harus disiapkan. Laporan tersebut harus ditinjau dan disetujui oleh
orang bertanggungjawab yang ditunjuk. Biasanya laporan validasi disetujui oleh
orang yang bertanggungjawab yang ditunjuk sebagaimana telah ditetapkan dalam
protokol validasi.
Laporan
validasi harus menjelaskan atau mereferensikan spesifikasi produk tertentu yang
memenuhi syarat, konfigurasi muatan yang ditetapkan dan spesifikasi
terdokumentasi untuk proses sterilisasi EO dan harus menunjukkan:
a) Suhu
minimum produk untuk memasuki proses sterilisasi dan / atau kondisi yang
ditetapkan yang diperlukan untuk mencapai suhu minimum yang dipersyaratkan;
b)
Preconditioning
(jika digunakan):
1)
waktu
di chamber / area, suhu dan kelembaban chamber / area;
2)
suhu
dan kelembaban muatan sterilisasi;
3)
“maximum elapse time” antara pemindahan
muatan dari “preconditioning” dan
dimulainya siklus sterilisasi;
c)
Level
vakum dan rate evakuasi (jika digunakan):
1)
“Holding
time” di bawah vakum (jika digunakan); rate evakuasi biasanya ditentukan
sebagai waktu evakuasi minimum yang diperbolehkan “minimum allowed evacuation time”, waktu evakuasi maksimum yang
diizinkan “maximum allowed evacuation
time” atau rentang waktu evakuasi yang dapat diterima, daripada waktu spesifik
untuk setiap proses.
d)
Pembilasan
“flushing” gas inert (jika
digunakan):
1)
Tekanan
(ΔP atau tekanan terminal) dan rate (ΔP / waktu) pencapaian tekanan yang
terkait dengan gas inert / uap;
2)
Depth (ΔP atau tekanan
terminal) dan rate (ΔP / waktu) pencapaian vakum;
3)
jumlah
waktu pengulangan dan variasi pengulangan berturut-turut;
e)
Conditioning
and / or humidity dwell phases (jika digunakan):
1)
Tingkat
tekanan dan / atau tingkat pencapaian tingkat kelembaban vakum atau kelembaban
relatif (mana saja yang dikendalikan dan dipantau);
2)
Jumlah
steam pulses / vakum (jika digunakan);
3)
Waktu;
4)
Suhu
chamber;
5)
Suhu
dan kelembaban beban sterilisasi pada akhir pengkondisian “conditioning”;
f)
Injeksi
dan pemaparan EO:
1)
Kenaikan
tekanan injeksi EO (ΔP), waktu injeksi EO dan tekanan terminal fase injeksi EO;
2) Bukti
bahwa gas EO telah dimasukkan ke ruang sterilisasi dengan kenaikan tekanan dan dengan
salah satu dari berikut ini;
I.
Massa
EO yang digunakan;
II.
Pengukuran
langsung konsentrasi EO;
III.
Volume
EO yang digunakan.
3)
Suhu
chamber sterilisasi;
4)
Waktu
pemaparan;
5)
Suhu
muatan sterilisasi;
6) Indikasi
operasi sistem sirkulasi gas chamber yang memuaskan (jika digunakan) selama
pemaparan;
g)
Flushing
pasca paparan EO (jika digunakan):
1)
Kkedalaman
(ΔP atau tekanan terminal) dan laju / rate (ΔP / waktu) pencapaian vakum;
2)
Tekanan
(ΔP atau tekanan terminal) dan laju/ rate (ΔP / waktu) pencapaian tekanan yang
terkait dengan gas inert / udara / uap;
3)
Jumlah
waktu pengulangan dan variasi dalam pengulangan berturut-turut;
h)
Aerasi
(jika digunakan):
1)
Waktu
dan suhu di dalam chamber dan / atau ruangan;
2)
Perubahan
tekanan (jika ada) di dalam chamber dan / atau ruangan;
3)
Laju
perubahan udara atau gas lainnya;
4)
Suhu
beban sterilisasi.
Laporan
validasi juga harus mencakup atau merujuk hal berikut: (Spesifikasi untuk sterilizer
dan proses sterilisasi)
a)
Data
IQ / OQ;
b)
Catatan
fisik dan mikrobiologi, dari semua PQ yang dilakukan;
c)
Indikasi
bahwa semua pengukur, perekam, dan lain-lain, telah dikalibrasi dan sesuai
dengan spesifikasi mereka;
d)
Ketentuan
untuk peninjauan dimasa mendatang dan rekualifikasi;
e)
Protokol
/ prosedur validasi;
f)
Prosedur
terdokumentasi yang digunakan;
g)
“Operating procedure” terdokumentasi
termasuk batasan pengendalian proses;
h)
Jika
terjadi kegagalan, deskripsi masalah, tindakan perbaikan yang dilakukan, dan
dampak kegagalan terhadap maksud validasi;
i)
Jika
terjadi penyimpangan terhadap protokol, rincian penyimpangan ini dan penilaian
dampaknya terhadap validasi dan hasilnya.
Jika
release parametrik akan digunakan, maka laporan validasi juga harus menentukan:
a)
Nilai
dan toleransi kelembaban chamber dengan pengukuran langsung selama
pengkondisian;
b)
Nilai
dan toleransi terhadap konsentrasi EO yang ditentukan dari analisis langsung
atmosfir chamber menggunakan metode analisis untuk menetapkan spesifikasi
proses proses rutin. Pengambilan sampel harus dilakukan pada interval yang
ditentukan cukup untuk memverifikasi kondisi yang diperlukan selama paparan EO.
c)
Suhu
chamber; Dicatat dari dua lokasi pemantauan terpisah.
“Parametric release” adalah metode “release” produk dimana produk dianggap
steril jika parameter pemrosesan fisik penting, telah sesuai dengan spesifikasi
yang ditetapkan selama validasi untuk produk tertentu dalam muatan yang
ditentukan. Pelepasan parametrik didasarkan pada tinjauan catatan pemrosesan
terdokumentasi daripada pengujian indikator biologis atau PCD.
Nilai
dan toleransi untuk konsentrasi EO mungkin perlu ditetapkan setelah meninjau
ulang sejumlah siklus rutin yang telah ditentukan. Selama masa evaluasi ini, BI
mungkin bisa digunakan sebagai bagian dari pemantauan dan pengendalian secara
rutin dari muatan yang diproses. Dasar pemikiran untuk jumlah pelaksanaan yang
dipilih harus dijustifikasi dan dicatat. Hal ini dapat dipengaruhi oleh
keseragaman muatan, data yang ada, variasi musiman atau frekuensi sterilisasi.
Spesifikasi
proses termasuk parameter proses dan toleransinya harus ditetapkan untuk
pemrosesan rutin berdasarkan dokumentasi yang dihasilkan selama validasi.
Spesifikasi proses ini juga harus mencakup kriteria untuk menentukan produk
yang disterilisasi EO sebagai produk yang telah sesuai dan disetujui untuk
release.
Referensi
-
ISO
11135-2014, Sterilization of health-care products — Ethylene oxide —
Requirements for the development, validation and routine control of a sterilization
process for medical devices.
-
ISO 13485:2016, Medical devices- Quality management systems- Requirements for
regulatory purposes
Bekasi, Oktober 2019
No comments:
Post a Comment