Thursday, 16 January 2020

Sterilisasi Alat Kesehatan dengan Etilen Oksida – Validasi proses


Usman Suwandi
Auditor dan trainer Medical Device Directive (MDD), ISO 13485, ISO 9001



1.    Validasi

Tujuan validasi adalah untuk memperlihatkan bahwa proses sterilisasi yang ditetapkan dalam “definisi proses” dapat dilakukan secara efektif dan reproduktif terhadap produk dalam “muatan sterilisasi”. Validasi terdiri dari sejumlah tahapan yaitu kualifikasi instalasi (IQ), kualifikasi operasional (OQ) dan kualifikasi kinerja (PQ). Pengujian atau kualifikasi tidak boleh dimulai sebelum prosedur dan / atau protokol telah disahkan.

Kegiatan utama validasi adalah mendokumentasikan bukti yang diperlukan untuk memberikan tingkat kepastian yang tinggi bahwa suatu proses tertentu akan secara konsisten menghasilkan produk yang memenuhi tingkat jaminan sterilitas yang dibutuhkan (SAL). Disamping itu, produk yang disterilsasi dengan proses yang sudah divalidasi harus memenuhi spesifikasi dan karakteristik kualitas yang telah ditentukan terkait dengan fungsionalitas dan keamanan produk (antara lain melalui studi kompatibilitas produk). SAL adalah probabilitas mikroorganisme viable yang terdapat pada item produk setelah sterilisasi.

Validasi proses sterilisasi harus dilakukan sesuai dengan dokumen tertulis yang telah disetujui dan disahkan (misalnya dalam bentuk protokol) yang menetapkan cara pengujian dan kriteria penerimaan, sebelum memulai pengujian. Dokumen ini harus ditinjau oleh spesialis sterilisasi.

IQ dilakukan untuk memperlihatkan bahwa peralatan sterilisasi dan item tambahan yang diperlukan telah disediakan dan dipasang sesuai dengan spesifikasi mereka.

OQ dilakukan untuk memperlihatkan kemampuan peralatan sterilisasi telah memenuhi persyaratan kinerja sesuai spesifikasi disainnya.

PQ adalah tahap validasi yang menggunakan produk untuk memperlihatkan bahwa peralatan tersebut beroperasi secara konsisten sesuai dengan kriteria penerimaan yang telah ditentukan dan proses sterilisasi menghasilkan produk yang steril dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.

IQ dan OQ mungkin dilakukan hanya satu kali untuk peralatan tertentu yang digunakan untuk proses sterilisasi. Namun PQ harus dilakukan untuk setiap proses dan / atau produk baru yang akan divalidasi untuk menunjukkan bahwa proses tersebut sesuai dengan kriteria penerimaan yang telah diidentifikasi dan mampu memberikan SAL yang dibutuhkan produk yang disterilisasi.


2.    Kualifikasi instalasi - IQ

Peralatan

Peralatan yang akan digunakan dalam proses sterilisasi, termasuk item pendukung lainnya, harus sesuai dengan spesifikasi disainnya. Dokumentasi pendukung untuk IQ harus mencakup deskripsi karakteristik fisik dan operasional peralatan (termasuk peralatan pendukung). Contoh dokumen yang relevan meliputi spesifikasi desain, pesanan pembelian, spesifikasi persyaratan pengguna dan spesifikasi desain fungsional.

Berikut adalah contoh komponen peralatan yang harus memenuhi syarat untuk memastikan bahwa peralatan dipasang sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang berlaku:
a.    Konstruksi chamber dan pintu;
b.    Seal dan koneksi pada konstruksi chamber dan perpipaan (yaitu kemampuan untuk mempertahankan tekanan dan vakum tertentu yang telah ditetapkan);
c.    Sistem pasokan gas dan cairan (misalnya udara, nitrogen, uap, etilen oksida/ eo dan air), termasuk filter (jika digunakan);
d. Pasokan listrik, yang harus memadai dan konsisten memasok daya yang dibutuhkan untuk peralatan dan operasional instrumentasi yang tepat;
e.    Sistem sirkulasi gas, bila digunakan;
f.     Sistem injeksi gas;
g.    Sistem vakum, termasuk pompa, sistem pendingin pompa dan perpipaan;
h.    Exhaust, sistem pengendalian dan pengurangan emisi;
i.    Sistem kritis lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi proses, seperti otomatisasi proses, sistem keselamatan, dan lain lain;
j.  Kalibrasi instrumen (misalnya sensor, recorder, gauges dan alat uji) yang memantau, mengendalikan, menunjukkan atau merekam parameter seperti suhu, kelembaban, tekanan dan konsentrasi EO.
k.  Prosedur/ protokol terdokumentasi untuk pelaksanaan IQ harus menentukan bagaimana setiap elemen dari kualifikasi ini direncanakan, dilakukan dan ditinjau.


Peralatan sterilisasi harus sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku.
SOP untuk peralatan harus ditentukan. SOP ini harus mencakup, namun tidak terbatas pada:
a)    Instruksi pengoperasian peralatan langkah-demi-langkah,
b)    Kondisi fault, cara mereka diidentifikasi, dan tindakan yang harus dilakukan,
c)    Instruksi untuk perawatan dan kalibrasi, dan
d)    Rincian kontak untuk dukungan teknis.

Kualifikasi instalasi/ pemasangan.

Pemasangan peralatan dan semua servis terkait harus sesuai dengan gambar arsitektur dan teknik. Instalasi harus sesuai dengan semua peraturan nasional, regional dan lokal.

Petunjuk untuk pemasangan harus ditentukan dan harus mencakup instruksi yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan personil. Persyaratan nasional dan lokal untuk kesehatan dan keselamatan kerja harus dikonsultasikan mengenai cara penerapannya terhadap potensi paparan EO. Untuk melindungi kesehatan dan keselamatan personil, peralatan untuk mendeteksi kadar EO atau campuran gas di atmosfer sebaiknya dipasang di dekat sterilizer dan tempat lain dimana potensi paparan dapat terjadi.

Keamanan EO dapat dicapai dan dijaga melalui kombinasi faktor-faktor berikut:
a.    Perancangan, instalasi dan pemeliharaan sistem dan peralatan yang tepat;
b.    Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku untuk kesehatan dan keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan;
c.  Pengembangan dan implementasi kebijakan dan prosedur yang mendukung praktik kerja yang aman;
d.    Pemantauan udara di area di mana dapat terjadi paparan EO;
e.    Penggunaan alat pemantau pribadi (jika sesuai);
f.     Pelatihan personil;
g. Audit berkala terhadap peralatan, personil dan proses untuk memastikan kepatuhan terhadap spesifikasi disain dan terhadap kebijakan dan prosedur.

Kondisi penyimpanan EO yang aman harus ditentukan untuk memastikan bahwa kualitas dan komposisi EO tetap sesuai spesifikasi. Kondisi penyimpanan untuk EO harus sesuai dengan rekomendasi produsen EO dan semua peraturan yang berlaku.

Sebelum IQ, status kalibrasi dari setiap instrumentasi uji yang digunakan selama IQ harus dikonfirmasi.

Gambar peralatan seperti peralatan terpasang, plumbing dan peralatan tambahan lainnya harus diselesaikan selama IQ. “process and instrumentation diagram” (P & ID), dan skema harus diperiksa terhadap konfigurasi yang terpasang dan diperbarui bila diperlukan.

Daftar gambar dan part untuk peralatan harus mencakup:
a)  Gambar skematis pipa kerja dan instrumentasi (yaitu diagram proses dan instrumentasi);
b)    Daftar gambar mekanik dan listrik yang terkait serta lokasinya;
c)    Daftar alat dan instrumen penting, terutama yang mempengaruhi pengendalian proses; karakteristik fisik dan klaim kinerja dari produsen (misalnya ketepatan, repeatibilitas, ukuran dan model) harus disimpan dalam file;
d)    Process Control Logic” atau dokumentasi perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung validasi, termasuk tata letak sistem kontrol, “Control Logic Diagram” dan perangkat lunak aplikasi (sistem pengukuran dan pengendalian terkomputerisasi seperti daftar program, diagram alir , “Ladder Logic Diagram” dan diagram strategi).

Perubahan yang dilakukan pada sistem selama IQ harus dinilai dampaknya terhadap spesifikasi disain dan proses serta didokumentasikan dalam file riwayat desain.


3.    Kualifikasi operasional - OQ

Sebelum OQ, kalibrasi semua instrumentasi (termasuk instrumen uji) yang digunakan untuk memantau, mengendalikan, menunjukkan atau merekam proses sterilisasi harus dikonfirmasi. Informasi berikut harus didokumentasikan untuk semua instrumentasi yang digunakan untuk memantau, mengendalikan, menunjukkan atau merekam:
a)    Identifikasi peralatan;
b)    Jadwal kalibrasi dan tanggal kalibrasi berikutnya.
c) Tanggal penyelesaian aktual untuk setiap kalibrasi, dan juga siapa yang melakukannya;

OQ harus memperlihatkan bahwa peralatan terpasang mampu memenuhi spesifikasi operasionalnya. OQ untuk peralatan EO dapat dilakukan dengan chamber sterilizer kosong atau menggunakan bahan uji yang sesuai untuk memperlihatkan kemampuan peralatan memberikan range parameter operasional dan batas operasi yang terdapat dalam spesifikasi proses.

OQ juga harus menentukan kinerja sistem tambahan yang terkait, misalnya kemampuan “vaporizer” EO untuk mencapai suhu input EO minimum.

Perangkat lunak sistem (misalnya Sistem pengukuran dan pengendalian terkomputerisasi) harus diuji dalam semua kondisi fault selama OQ. Pengguna bertanggung jawab untuk memastikan perangkat lunak telah divalidasi.

OQ dapat mencakup hal berikut ketika menggunakan siklus yang telah ditentukan:


a)    Tahap prekondisi
1)    Pola sirkulasi udara di seluruh area yang akan ditempati oleh muatan sterilisasi harus ditentukan. Hal ini dapat dilakukan dengan “smoke test” yang dikombinasikan dengan perhitungan “air change rates” dan penentuan anemometrik.
2)    Suhu dan kelembaban harus dipantau diseluruh area prekondisi selama periode yang cukup untuk memperlihatkan bahwa nilai dapat dipertahankan dalam kisaran yang diinginkan. Suhu dan kelembaban di sejumlah lokasi yang tersebar di seluruh wilayah prekondisi harus ditentukan. Untuk rekomendasi jumlah sensor suhu dan kelembaban dapat dilihat di table 1 dan table 2.


b)    Tahap Sterilisasi
1)    Jika gas inert digunakan sebagai pengganti EO, perhitungan harus dilakukan dari perbedaan kapasitas panas relatif saat menilai hasilnya.
2)    2) Distribusi suhu / kelembaban: Sensor suhu / kelembaban harus berada di lokasi yang cenderung mewakili perbedaan suhu maksimum, seperti lokasi di dekat bagian pintu yang tidak dipanaskan dan di dekat celah masuknya uap atau gas. Sensor suhu lainnya harus didistribusikan secara merata ke seluruh volume chamber yang digunakan.

3)    Dalam melakukan OQ chamber kosong, kisaran suhu yang terekam dalam chamber ± 3 ° C dari rata rata suhu chamber yang direkam pada setiap “time point” harus diperoleh setelah periode ekuilibrasi. Bila pelaksanaan OQ dilakukan dengan menggunakan chamber yang bermuatan, maka toleransi ± 3 ° C mungkin tidak dapat dicapai.
4)  Rate kebocoran ruangan (dilakukan baik di bawah vakum untuk siklus subatmosfer atau di bawah vakum dan pada tekanan untuk siklus superatmosfer);
5)    Kenaikan tekanan pada injeksi steam selama fase kondisioning;
6)    Suhu gas EO yang disuntikkan harus berada dalam spesifikasi volatifier atau di atas titik didih EO (10,7 ° C pada tekanan atmosfir);
7)    Kenaikan tekanan dan tingkat pencapaian penerimaan EO dan korelasi faktor yang dimaksudkan untuk memantau konsentrasi EO;
8)    Kedalaman dan tingkat pencapaian vakum yang digunakan untuk menghilangkan EO;
9)    Kenaikan tekanan dan tingkat pencapaian tekanan pada penerimaan udara (atau gas lainnya);
10) Berapa kali dua tahap terakhir ini diulangi dan variasi dalam pengulangan berturut-turut;
11) Keandalan pasokan udara tersaring, gas inert, air dan uap;
12) Mereplikasi siklus harus dilakukan untuk memperlihatkan pengulangan kontrol;
13) Studi suhu chamber harus diselesaikan untuk memverifikasi uniformitas suhu yang memadai yang disediakan oleh sistem pemanas jaket “jacket heating system”. Studi ini harus mengkarakterisasi profil suhu untuk memastikan sistem terus beroperasi secara efektif. Jumlah sensor yang direkomendasikan dapat dilihat di table-1.
c)    Fase Aerasi
1)    Saat melakukan aerasi, profil suhu area aerasi harus ditentukan dengan cara yang sama seperti area prekondisioning. Laju aliran udara dan pola aliran udara juga harus ditentukan.


4.    Kualifikasi kinerja - PQ

PQ terdiri dari pengujian mikrobiologis dan fisik yang ketat, melampaui pemantauan rutin, untuk memperlihatkan efikasi dan reproduksibilitas proses sterilisasi. PQ dilakukan setelah pengujian IQ dan OQ selesai dan disahkan. Kriteria penerimaan harus mencakup kesesuaian dengan spesifikasi parameter proses sterilisasi dan tantangan mikrobiologis. Aktivitas PQ harus didefinisikan secara jelas dalam dokumen tertulis (misalnya protokol). Jika elemen PQ dilakukan oleh pihak-pihak yang terpisah, maka pihak-pihak tersebut harus menyetujui dokumentasi yang relevan.

PQ terdiri dari kualifikasi kinerja mikrobiologi dan fisik, dan dilakukan didalam peralatan yang digunakan untuk mensterilkan produk. PQ harus dilakukan terhadap produk, kemasan, konfigurasi muatan, peralatan atau parameter proses yang baru atau yang dimodifikasi, kecuali bila ekuivalensi dengan spesifikasi, kemasan, konfigurasi, peralatan, atau proses yang divalidasi sebelumnya telah didokumentasikan.

PQ harus menggunakan produk atau bahan yang disterilkan secara rutin, untuk menunjukkan bahwa peralatan tersebut beroperasi secara konsisten sesuai dengan kriteria penerimaan dan proses tersebut menghasilkan produk yang memenuhi SAL yang dimaksud.

Cara menyajikan produk untuk sterilisasi, termasuk konfigurasi muatan suatu produk, harus ditentukan. Sebagai pertimbangan dalam menentukan penyajian produk, yaitu konfigurasi muatan (komposisi muatan) dan penempatan item dalam muatan. Parameter muatan lainnya meliputi konfigurasi susunan, kerapatan, dimensi, komposisi material, dan penggunaan dan jenis “pallet wrap”. Konfigurasi muatan harus didokumentasikan untuk setiap sterilizer. Jika sterilisasi rutin dengan muatan produk yang tidak penuh, maka MPQ / PPQ harus memasukkan muatan minimum.

Produk dan muatan yang digunakan selama PQ setidaknya sama sulitnya untuk disterilkan dengan produk dan muatan yang diperkirakan akan diproduksi normal. Muatan dapat terdiri dari produk atau bahan yang memiliki karakteristik yang serupa dengan muatan yang akan disterilkan secara rutin. Perubahan konfigurasi muatan dapat mempengaruhi lethality proses sterilisasi. Penting agar konfigurasi muatan yang dapat diterima harus ditentukan. Jika beberapa konfigurasi muatan diperbolehkan, maka konfigurasi muatan yang digunakan dalam studi PQ harus mewakili konfigurasi yang paling sulit disterilkan.

Muatan yang digunakan untuk PQ harus mewakili muatan untuk sterilsasi secara rutin dan harus ditentukan berdasarkan muatan rutin yang paling menantang.

Bila muatan terdiri dari produk, seperti alat bedah, lumens dengan ukuran dan panjang yang bervariasi, berbagai macam kemasan, dan massa fisik yang bervariasi yang mengandung sejumlah bahan berbeda (misalnya plastik, logam, kapas “cotton”, dan lain-lain), maka penting untuk memverifikasi konfigurasi muatan karena bahan ini mungkin tidak berperilaku serupa.
Bagi perusahaan yang memiliki konfigurasi muatan sangat bervariasi, sejauh mana variasi tersebut mempengaruhi proses sterilisasi harus dievaluasi. Harus ditunjukkan bahwa semua produk yang terpapar pada proses sterilisasi mencapai SAL yang dibutuhkan.

Selain mempertimbangkan ukuran muatan maksimum / minimum dan efek produk, komposisi muatan harus mempertimbangkan karakteristik bahan kemasan muatan yang bervariasi yang disterilkan secara rutin.

Produk atau bahan produk pengganti yang digunakan dalam muatan validasi harus mewakili kondisi yang paling menantang untuk mematikannya (yaitu untuk penetrasi panas, kelembaban, dan difusi gas EO; dan densitas). Pertimbangan harus diberikan untuk memasukkan bahan muatan dengan karakteristik yang bervariasi secara substansial seperti: bahan penyerap, barier difusi seperti bahan kaku, cairan tersegel, kontainer, dan lain lain.

Jika menggunakan bahan selain produk yang diproduksi rutin, maka bahan tersebut harus memberikan tantangan yang sama besarnya dengan produk rutin.

Jika muatan digunakan kembali untuk siklus validasi, maka mereka harus diaerasi diantara siklus pemaparan untuk memenuhi peraturan keselamatan pekerja dan untuk memastikan residu EO dalam muatan tidak mempengaruhi tantangan biologis dalam studi PQ mikrobiologi berikutnya.

Jika indikator kimia digunakan sebagai bagian dari PQ, maka harus sesuai dengan ISO 11140-1, dan harus digunakan bersamaan dengan pemantauan mikrobiologis dan fisik.

Indikator biologis yang digunakan dalam PQ harus memenuhi klausul ISO 11138-1: 2006 dan ISO 11138-2: 2009.


Kualifikasi kinerja – Mikrobiologi (MPQ)

PQ mikrobiologi (MPQ) harus memperlihatkan bahwa, pada saat penerapan proses sterilisasi, maka persyaratan sterilitas yang ditentukan telah terpenuhi. Studi harus dilakukan di chamber produksi dengan menggunakan parameter proses yang ditetapkan untuk memberikan tingkat kematian lebih rendah daripada proses sterilisasi yang ditentukan.

Hasil yang diperoleh selama definisi proses dan, jika memungkinkan, IQ dan OQ harus digunakan untuk mengatur parameter MPQ. Waktu paparan merupakan parameter utama dan variasi waktu paparan dilakukan selama kualifikasi mikrobiologi. Parameter lain dapat disesuaikan seperlunya untuk memberikan kepastian bahwa MPQ memberikan letalitas rendah daripada proses produksi normal. Misalnya, konsentrasi suhu, kelembaban, dan / atau EO dapat dijalankan pada titik-titik “set point” yang lebih rendah dari rentang proses normal. Ini akan memberi kepastian bahwa setiap nilai yang teramati dalam kisaran yang ditentukan akan menghasilkan tingkat letalitas yang dapat diterima.

MPQ harus mengkonfirmasi keefektifan proses yang ditetapkan untuk kombinasi produk dan muatan di dalam chamber produksi.

Tantangan mikrobiologis yang didefinisikan dalam MPQ harus dirancang untuk memastikan SAL yang dibutuhkan telah dicapai untuk semua kombinasi muatan produk. Untuk mencapai tujuan ini, umumnya menggunakan PCD atau produk terburuk untuk mewakili famili produk.

PCD harus ditempatkan di dalam kemasan produk dan didistribusikan secara merata dalam muatan sterilisasi, namun distribusinya harus mencakup lokasi dimana kondisi sterilisasinya adalah yang paling sulit dicapai. Lokasi yang digunakan harus mencakup yang dipilih untuk pemantauan suhu. Untuk muatan yang menggunakan palet “palletized”, lokasi ini juga harus mencakup bagian atas dan bawah palet untuk memastikan bahwa semua stratifikasi potensial di dalam chamber telah dinilai.


Tabel - 3 - Contoh jumlah minimum yang direkomendasikan untuk BI / PCD

PRODUCT LOAD VOLUME
MPQ
ROUTINE CONTROL
(IF USED)
< 1
5
3
10
30
15
15
35
18
20
40
20
25
45
23
30
50
25
35
55
28
40
60
30
50
70
30
100
120
30



Jika definisi proses ditentukan dalam chamber pengembangan, maka MPQ harus mencakup paling sedikit tiga siklus pecahan atau tiga (setengah) di chamber produksi yang mengkonfirmasi data dari chamber pengembang.

Jika chamber pengembangan digunakan untuk definisi proses, maka pertimbangan harus diberikan untuk membangun hubungan antara data dari studi chamber perkembangan dan data dari chamber produksi.

Selama pengembangan proses sterilisasi di dalam chamber pengembangan, penting untuk menempatkan PCD di dalam kemasan produk jadi atau dalam konfigurasi rutin untuk mendapatkan hubungan dinamika produk dalam kemasan terhadap PCD selama pengembangan proses.

Jika pendekatan “overkill half cycle” digunakan, maka tidak boleh ada PCD internal positif dari siklus “half cycle run”.


5.    Kualifikasi kinerja – Fisik (PPQ)

Hasil yang diperoleh dari OQ dapat digunakan untuk mengidentifikasi fitur yang memerlukan evaluasi selama PPQ.

PQ Fisik (PPQ) harus memperlihatkan:
a)    Bahwa kriteria penerimaan yang ditentukan telah dipenuhi diseluruh muatan selama proses rutin yang diajukan, dan
b)    Reproduksi proses “reproducibility”.

PPQ harus mencakup minimal tiga siklus kualifikasi yang direncanakan, berturut-turut dalam studi yang sama, di mana semua kriteria penerimaan yang ditentukan telah terpenuhi. PPQ dapat dilakukan selama Microbiological Performance Qualification (MPQ). Jika PPQ dilakukan paralel dengan setidaknya tiga MPQ, maka minimum satu penambahan PPQ harus dilakukan dengan menggunakan spesifikasi “full routine process”.

Jika, dalam berbagai kualifikasi, persyaratan sterilitas atau persyaratan fungsionalitas tidak dipenuhi, maka penyelidikan harus dilakukan untuk menentukan apakah diperlukan kualifikasi tambahan. Jika parameter proses tidak dapat dipertahankan dalam batas yang ditentukan, maka penyelidikan harus dilakukan. Jika modifikasi dilakukan, maka tambahan kualifikasi mungkin diperlukan.

PPQ harus mengkonfirmasi prosesnya sedemikian rupa sehingga:
a.    Suhu minimum produk untuk memasuki proses sterilisasi dan / atau syarat kondisi tertentu yang akan dicapai harus ditetapkan;
b.    Pada akhir waktu preconditioning yang ditentukan (jika digunakan), suhu dan kelembaban muatan sterilisasi telah ditetapkan;
c.    Waktu maksimum yang ditentukan antara penyelesaian preconditioning (jika digunakan) dan dimulainya siklus sterilisasi adalah tepat;
d.    Pada akhir waktu pengkondisian yang ditentukan, jika digunakan, suhu dan kelembaban muatan sterilisasi telah ditetapkan;
e.    Kelembaban ruang dicatat jika pelepasan parametrik “parametric release” digunakan;
f.     EO gas telah dimasukkan ke ruang sterilisasi;
g.    Kenaikan tekanan dan kuantitas EO yang digunakan atau konsentrasi EO di chamber sterilisasi telah ditetapkan;
h.    Selama siklus sterilisasi, suhu dan kelembaban (jika direkam) dari chamber dan, jika ada, parameter proses lainnya telah ditetapkan;
i.      Suhu muatan produk selama pemaparan telah ditetapkan;
j.      Selama aerasi (jika digunakan), suhu muatan sterilisasi telah ditetapkan.

PPQ harus dilakukan dengan pola pemuatan dan pemisahan palet yang ditentukan dalam prosedur terdokumentasi. Untuk area prekondisi yang besar dimana muatan kecil tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dinamika area, maka tidak perlu (dan memang mungkin tidak praktis) untuk melakukan penelitian dengan area prekondisi di berbagai keadaan pemuatan.

Pedoman PPQ tentang prekondisi juga berlaku untuk kualifikasi kinerja pengkondisian (yaitu saat sterilisasi). Lihat Tabel -1 dan Tabel - 2 untuk jumlah sensor minimum yang disarankan.
a)  Penting untuk menetapkan dan melaporkan suhu produk dan rentang kelembaban muatan sterilisasi setelah terpapar dengan waktu prekondisi yang ditentukan (jika digunakan).

b)    Selama pengiriman produk dari pengkondisian (jika digunakan) ke chamber sterilisasi, kondisi suhu dan kelembaban produk dapat terpengaruh. Penting untuk memastikan bahwa efek ini dipertimbangkan selama PQ dan biasanya ditangani selama PQ dengan memastikan bahwa waktu transfer yang ditentukan dalam PQ mencerminkan spesifikasi waktu maksimum yang akan digunakan untuk transfer produk selama Sterilisasi rutin.

c)    Sensor suhu dan kelembaban harus berada di dalam sistem barier steril atau di antara unit kemasan di dalam muatan sterilisasi. Saat prekondisi digunakan, maka produk harus di dalam prekondisi dengan rentang waktu yang ditentukan. Bila tidak digunakan preconditioning, maka suhu dan kelembaban relatif di dalam muatan harus berada dalam batas yang ditentukan sebelum akhir “conditioning of the cycle”.
Profil suhu dan kelembaban dalam muatan sterilisasi harus dievaluasi selama waktu yang diperlukan untuk beban sterilisasi untuk mencapai suhu dan kelembaban minimum yang telah ditentukan.
Untuk produk, pertimbangan harus diberikan untuk menempatkan sensor kelembaban di dalam area muatan yang paling mungkin mengalami variasi kelembaban, mis. pusat palet, tepi palet dan permukaannya. Untuk PQ, sensor kelembaban harus ditempatkan di dalam kemasan (jika mungkin) berada dalam muatan. Hal ini dapat dicapai dengan menempatkan sensor di dalam sistem barier steril atau di antara unit kemasan.

d)    Jika pelepasan “release” parametrik digunakan, maka profil konsentrasi EO untuk seluruh fase diam gas “gas dwell phase” harus dinilai untuk menentukan bagaimana konsentrasi gas berubah selama fasa sterilisasi.

e)    Sensor suhu dalam muatan sterilisasi harus ditempatkan di lokasi yang paling mungkin mengalami variasi suhu terbesar. Lokasi ini harus mempertimbangkan tempat panas atau dingin selama OQ. Lokasi titik panas dan dingin di dalam muatan dapat berbeda secara signifikan daripada lokasi di dalam chamber kosong.

Selama PQ, penting untuk memperhitungkan hubungan antara suhu muatan dan suhu chamber untuk memastikan suhu muatan yang memadai dalam proses rutin..Jika sensor digunakan di dalam chamber sterilisasi dan 100% EO atau campuran sterilant yang flammable digunakan, maka sensor suhu dan kelembaban harus aman, atau harus didesain “explosion proof”. Sensor ini juga harus kompatibel secara fungsional dengan EO dan dengan gas pengencer “diluent”.

f)     Suhu di dalam muatan sterilisasi selama proses aerasi harus diukur selama periode waktu yang diperlukan muatan sterilisasi mencapai tingkat residu yang dapat diterima atau diukur pada periode waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu muatan sterilisasi stabil.


Tabel -1 : Minimum jumlah sensor suhu yang direkomendasikan

VOLUME
M3
NUMBER FOR OQ
(USABLE CHAMBER / ROOM VOLUME)
NUMBER FOR PQ
(PRODUCT LOAD VOLUME)

PRECONDI
TIONING
CONDITIONING/ STERLIZATION
AERATION
PRECONDI
TIONING
CONDITIONING/ STERLIZATION
AERATION
>1
3
3
10
4
10
15
6
15
20
8
20
25
10
25
30
12
30
35
14
35
40
16
40
50
20
50
100
40
100









Tabel - 2 : Minimal jumlah sensor kelembaban yang direkomendasikan.

VOLUME
M3
NUMBER FOR OQ
(USABLE CHAMBER / ROOM VOLUME)
NUMBER FOR PQ
(PRODUCT LOAD VOLUME)

PRECONDI
TIONING
CONDITIONING/ STERLIZATION
AERATION
PRECONDI
TIONING
CONDITIONING/ STERLIZATION
AERATION
>1
2

2

10
4

4

15
6

6

20
8

8

25
10

10

30
12

12

35
14

14

40
16

16

50
20

20

100
40

40




Meninjau dan menyetujui validasi

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan dan mendokumentasikan hasil tinjauan data validasi untuk memastikan akseptabilitas terhadap prosedur / protokol validasi yang telah disetujui untuk proses sterilisasi dan untuk menyetujui spesifikasi proses.

Informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan selama definisi produk, definisi proses, IQ, OQ dan PQ, termasuk hasil dari inkubasi indikator biologis, harus dicatat dan ditinjau untuk penerimaan. Hasil tinjauan ini harus dicatat.

Setiap perbedaan yang diamati selama proses validasi harus didokumentasikan, dan pengaruhnya terhadap hasil validasi harus ditentukan dan didokumentasikan.

Laporan validasi harus disiapkan. Laporan tersebut harus ditinjau dan disetujui oleh orang bertanggungjawab yang ditunjuk. Biasanya laporan validasi disetujui oleh orang yang bertanggungjawab yang ditunjuk sebagaimana telah ditetapkan dalam protokol validasi.

Laporan validasi harus menjelaskan atau mereferensikan spesifikasi produk tertentu yang memenuhi syarat, konfigurasi muatan yang ditetapkan dan spesifikasi terdokumentasi untuk proses sterilisasi EO dan harus menunjukkan:

a)   Suhu minimum produk untuk memasuki proses sterilisasi dan / atau kondisi yang ditetapkan yang diperlukan untuk mencapai suhu minimum yang dipersyaratkan;

b)    Preconditioning (jika digunakan):
1)    waktu di chamber / area, suhu dan kelembaban chamber / area;
2)    suhu dan kelembaban muatan sterilisasi;
3)    maximum elapse time” antara pemindahan muatan dari “preconditioning” dan dimulainya siklus sterilisasi;

c)    Level vakum dan rate evakuasi (jika digunakan):
1)     Holding time” di bawah vakum (jika digunakan); rate evakuasi biasanya ditentukan sebagai waktu evakuasi minimum yang diperbolehkan “minimum allowed evacuation time”, waktu evakuasi maksimum yang diizinkan “maximum allowed evacuation time” atau rentang waktu evakuasi yang dapat diterima, daripada waktu spesifik untuk setiap proses.

d)    Pembilasan “flushing” gas inert (jika digunakan):
1)    Tekanan (ΔP atau tekanan terminal) dan rate (ΔP / waktu) pencapaian tekanan yang terkait dengan gas inert / uap;
2)    Depth (ΔP atau tekanan terminal) dan rate (ΔP / waktu) pencapaian vakum;
3)    jumlah waktu pengulangan dan variasi pengulangan berturut-turut;

e)    Conditioning and / or humidity dwell phases (jika digunakan):
1)    Tingkat tekanan dan / atau tingkat pencapaian tingkat kelembaban vakum atau kelembaban relatif (mana saja yang dikendalikan dan dipantau);
2)    Jumlah steam pulses / vakum (jika digunakan);
3)    Waktu;
4)    Suhu chamber;
5)    Suhu dan kelembaban beban sterilisasi pada akhir pengkondisian “conditioning”;

f)     Injeksi dan pemaparan EO:
1)    Kenaikan tekanan injeksi EO (ΔP), waktu injeksi EO dan tekanan terminal fase injeksi EO;
2)  Bukti bahwa gas EO telah dimasukkan ke ruang sterilisasi dengan kenaikan tekanan dan dengan salah satu dari berikut ini;
                                                                          I.        Massa EO yang digunakan;
                                                                       II.        Pengukuran langsung konsentrasi EO;
                                                                     III.        Volume EO yang digunakan.
3)    Suhu chamber sterilisasi;
4)    Waktu pemaparan;
5)    Suhu muatan sterilisasi;
6) Indikasi operasi sistem sirkulasi gas chamber yang memuaskan (jika digunakan) selama pemaparan;

g)    Flushing pasca paparan EO (jika digunakan):
1)    Kkedalaman (ΔP atau tekanan terminal) dan laju / rate (ΔP / waktu) pencapaian vakum;
2)    Tekanan (ΔP atau tekanan terminal) dan laju/ rate (ΔP / waktu) pencapaian tekanan yang terkait dengan gas inert / udara / uap;
3)    Jumlah waktu pengulangan dan variasi dalam pengulangan berturut-turut;

h)   Aerasi (jika digunakan):
1)    Waktu dan suhu di dalam chamber dan / atau ruangan;
2)    Perubahan tekanan (jika ada) di dalam chamber dan / atau ruangan;
3)    Laju perubahan udara atau gas lainnya;
4)    Suhu beban sterilisasi.

Laporan validasi juga harus mencakup atau merujuk hal berikut: (Spesifikasi untuk sterilizer dan proses sterilisasi)
a)    Data IQ / OQ;
b)    Catatan fisik dan mikrobiologi, dari semua PQ yang dilakukan;
c)    Indikasi bahwa semua pengukur, perekam, dan lain-lain, telah dikalibrasi dan sesuai dengan spesifikasi mereka;
d)    Ketentuan untuk peninjauan dimasa mendatang dan rekualifikasi;
e)    Protokol / prosedur validasi;
f)     Prosedur terdokumentasi yang digunakan;
g)    Operating procedure” terdokumentasi termasuk batasan pengendalian proses;
h)   Jika terjadi kegagalan, deskripsi masalah, tindakan perbaikan yang dilakukan, dan dampak kegagalan terhadap maksud validasi;
i)     Jika terjadi penyimpangan terhadap protokol, rincian penyimpangan ini dan penilaian dampaknya terhadap validasi dan hasilnya.


Jika release parametrik akan digunakan, maka laporan validasi juga harus menentukan:
a)    Nilai dan toleransi kelembaban chamber dengan pengukuran langsung selama pengkondisian;
b)    Nilai dan toleransi terhadap konsentrasi EO yang ditentukan dari analisis langsung atmosfir chamber menggunakan metode analisis untuk menetapkan spesifikasi proses proses rutin. Pengambilan sampel harus dilakukan pada interval yang ditentukan cukup untuk memverifikasi kondisi yang diperlukan selama paparan EO.
c)    Suhu chamber; Dicatat dari dua lokasi pemantauan terpisah.


Parametric release” adalah metode “release” produk dimana produk dianggap steril jika parameter pemrosesan fisik penting, telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan selama validasi untuk produk tertentu dalam muatan yang ditentukan. Pelepasan parametrik didasarkan pada tinjauan catatan pemrosesan terdokumentasi daripada pengujian indikator biologis atau PCD.

Nilai dan toleransi untuk konsentrasi EO mungkin perlu ditetapkan setelah meninjau ulang sejumlah siklus rutin yang telah ditentukan. Selama masa evaluasi ini, BI mungkin bisa digunakan sebagai bagian dari pemantauan dan pengendalian secara rutin dari muatan yang diproses. Dasar pemikiran untuk jumlah pelaksanaan yang dipilih harus dijustifikasi dan dicatat. Hal ini dapat dipengaruhi oleh keseragaman muatan, data yang ada, variasi musiman atau frekuensi sterilisasi.

Spesifikasi proses termasuk parameter proses dan toleransinya harus ditetapkan untuk pemrosesan rutin berdasarkan dokumentasi yang dihasilkan selama validasi. Spesifikasi proses ini juga harus mencakup kriteria untuk menentukan produk yang disterilisasi EO sebagai produk yang telah sesuai dan disetujui untuk release.


Referensi

-   ISO 11135-2014, Sterilization of health-care products — Ethylene oxide — Requirements for the development, validation and routine control of a sterilization process for medical devices.
-   ISO 13485:2016, Medical devices- Quality management systems- Requirements for regulatory purposes


Bekasi,  Oktober 2019

No comments:

Post a Comment

Auditor internal perlu memahami file desain dan pengembangan

  Usman Suwandi Auditor / trainer ISO 9001; ISO 14001, ISO 13485; ISO 50001; ISO 45001; ISO 22000, MDD     Pendahuluan File desa...