Usman
Suwandi
Auditor
dan trainer Medical Device Directive (MDD), ISO 13485, ISO 9001
Tujuan
sterilisasi adalah untuk menonaktifkan kontaminan mikrobiologis dan dengan
demikian mengubah alat kesehatan nonsteril menjadi steril. Cara untuk melakukan
sterilsiasi dapat menggunakan agen sterilisasi yang sudah diakui seperti agen
kimia misalnya etilene oksida (EO).
Definisi
sterilisasi yaitu proses tervalidasi yang digunakan untuk membuat produk bebas
dari mikroorganisme Viable. Dalam
proses sterilisasi, inaktivasi mikroba bersifat eksponensial dan dengan
demikian kelangsungan hidup mikroorganisme pada setiap item produk dapat
dinyatakan dengan istilah probabilitas. Probabilitas tersebut dapat dikurangi
menjadi angka yang sangat rendah, tetapi tidak pernah dapat dikurangi menjadi
nol.
Tingkat
jaminan sterilitas (SAL) didefinisikan sebagai probabilitas mikroorganisme viable tunggal pada item setelah
sterilisasi. Istilah SAL menggunakan nilai kuantitatif, umumnya 10-6 atau 10-3. Ketika menerapkan nilai
kuantitatif ini untuk jaminan sterilitas, SAL 10-6 memiliki nilai lebih rendah tetapi memberikan
jaminan sterilitas lebih besar daripada SAL 10 .
Jenis
kontaminan pada produk yang akan disterilisasi dapat bervariasi. Keadaan
kontaminan yang bervariasi seperti itu berdampak pada efektifitas proses sterilisasi
Etilen Oksida.
Paparan
terhadap proses sterilisasi yang telah divalidasi dan dikendalikan dengan
akurat bukanlah satu-satunya faktor untuk memberikan jaminan yang dapat
diandalkan bahwa produk tersebut steril. Namun ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan antara lain:
- Status mikrobiologis bahan baku dan / atau komponen yang disterilisasi;
- Validasi dan pengendalian rutin prosedur pembersihan dan disinfeksi produk yang digunakan;
- Pengendalian lingkungan di mana produk diproduksi atau diproses ulang, dirakit dan dikemas;
- Pengendalian peralatan dan proses;
- Pengendalian personil dan kebersihan serta higenis personil;
- Cara dan bahan produk dikemas;
- Kondisi dimana produk disimpan
Jenis
kontaminan pada produk yang akan disterilisasi ada kemungkinan bervariasi.
Keadaan ini juga dapat berdampak terhadap efektifitas proses sterilisasi.
Disamping
itu, pengembangan, validasi dan pengendalian rutin proses sterilisasi terdiri
dari sejumlah kegiatan yang saling terkait misalnya kalibrasi, perawatan, definisi
produk, definisi proses, kualifikasi instalasi, kualifikasi operasional dan
kualifikasi kinerja. Ada kemungkinan bahwa pelaksanaan aktivitas yang berbeda
tersebut akan melibatkan sejumlah individu dan / atau organisasi yang terpisah.
Definisi Produk
Tujuan
kegiatan definisi produk adalah untuk menentukan produk yang akan disterilkan,
termasuk kualitas mikrobiologis produk sebelum sterilisasi dan cara produk
dikemas serta disajikan untuk sterilisasi. Definisi produk melibatkan
dokumentasi informasi penting tentang alat kesehatan yang akan disterilkan
(yaitu sebagai produk baru atau yang dimodifikasi).
Definisi
produk alat kesehatan meliputi alat kesehatan itu sendiri, sistem barier yang
berisi alat kesehatan, dan aksesori, petunjuk, atau item lainnya yang termasuk
dalam sistem kemasan. Selain itu, definisi produk juga mencakup deskripsi
fungsionalitas alat kesehatan yang dimaksudkan, proses pembuatan dan
sterilisasi yang tersedia. Proses definisi produk juga perlu mempertimbangkan
apakah produk merupakan desain baru, atau merupakan bagian dari famili produk
yang sudah ada.
Berikut
ini pertimbangan yang diperlukan pada waktu menetapkan definisi produk:
- Atribut fisik alat kesehatan (komposisi dan konfigurasi);
- “Intended use” alat kesehatan;
- Apakah alat kesehatan dimaksudkan untuk penggunaan tunggal atau untuk penggunaan ganda;
- Karakteristik desain yang mempengaruhi pilihan proses sterilisasi (misalnya baterai, fibreoptics, chip komputer);
- Kondisi bahan baku dan manufaktur yang dapat mempengaruhi kualitas mikrobiologis (misalnya asal bahan);
- Tingkat jaminan sterilitas yang dibutuhkan (SAL);
- Kemasan;
- Konfigurasi muatan; persyaratan konfigurasi muatan atau campuran muatan tertentu, atau range konfigurasi pemuatan yang dapat diterima;
- Kompatibilitas dengan etilen oksida (EO) atau campuran gas dan kondisi proses sterilisasi (proses prekondisioning, sterilisasi dan aerasi).
Definisi Produk Baru
Atau Modifikasi Produk Dengan Bukti Kesetaraan
Bukti
ekuivalensi (dengan mengacu pada “challenge”
terhadap proses sterilisasi) terhadap konfigurasi produk, kemasan atau pola muatan
yang telah divalidasi harus dipertimbangkan untuk memenuhi persyaratan
melakukan definisi produk. Bukti ekuivalensi harus didokumentasikan.
Tinjauan
teknis harus dilakukan untuk membandingkan produk baru atau modifikasi dari
produk dan / atau “process chellenge
device / PCD” yang divalidasi, yang telah digunakan untuk melakukan validasi
proses EO. Konstruksi dan konfigurasi produk baru atau modifikasi harus
diperiksa dengan teliti terhadap setiap fitur yang dapat menyebabkan hambatan
terhadap penetrasi EO, panas atau kelembaban. Bagi produsen alat kesehatan,
perbandingan tersebut juga harus mencakup pemeriksaan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi bioburden awal pada produk, termasuk lokasi fasilitas manufaktur,
jenis bahan baku yang digunakan, sumber bahan dan metode produksi. Untuk “reusable product”, maka perbandingan
tersebut harus meliputi evaluasi efektifitas “cleaning” produk.
Jika
produk baru atau modifikasi menunjukkan kesetaraan terhadap alat kesehatan atau
PCD yang ada, (dimana karakteristik sterilisasi sudah diketahui), maka produk
baru atau produk modifikasi tersebut dapat dianggap sebagai bagian dari famili
produk atau satu kategori pemrosesan.
Pengenalan
produk baru atau modifikasi tentu saja ada kemungkinan mempunyai risiko memiliki
tantangan siklus sterilisasi yang lebih besar dibandingkan dengan produk / PCD
yang telah divalidasi sebelumnya.
Jika
konfigurasi produk, kerapatan atau konfigurasi muatan dari calon produk dan
kemasannya memberikan tantangan proses sterilisasi yang lebih besar dibandingkan
terhadap produk yang divalidasi sebelumnya, maka studi penetrasi panas dan
kelembaban perlu dilakukan.
Sebagai
bagian dari tinjauan teknis, pertanyaan berikut dapat membantu sebagai pertimbangan.
Jika jawaban dari pertanyaan berikut adalah "ya", maka evaluasi lebih
lanjut dari produk baru atau produk modifikasi mungkin diperlukan untuk menentukan
apakah proses sterilisasi akan lebih sulit dibandingkan dengan produk yang
divalidasi sebelumnya:
a)
Dibandingkan
dengan produk yang telah divalidasi sebelumnya, apakah produk baru atau yang
dimodifikasi:
- Memiliki “passageways” atau “inner chamber” yang lebih terbatas
- Memiliki lebih sedikit “opening”;
- Memiliki permukaan yang lebih dalam “internal”;
- Memiliki lebih “mated surface areas” dan / atau ruang tersumbat;
- Memiliki lebih banyak penutup;
- Memiliki lumen yang lebih panjang atau sempit;
- Memiliki perubahan atau perbedaan yang dapat mengurangi transfer panas, kelembaban atau EO;
- Memiliki bioburden atau bioburden resisten yang jauh lebih tinggi daripada produk referensi (karena kondisi manufaktur, penanganan, proses pembersihan atau bahan yang digunakan); atau
- Mengandung bahan atau struktur yang dapat terpengaruh oleh metode pengolahan atau sterilisasi yang digunakan;
b)
Dibandingkan
dengan produk yang telah divalidasi sebelumnya, apakah kemasan produk baru atau
yang dimodifikasi:
- Memiliki perubahan elemen kemasan, termasuk instruksi atau “protective barrier”;
- Memiliki barier pelindung impermeable tambahan (misalnya wadah, cases, template, yang dapat membatasi atau mengganggu penetrasi atau pembuangan eo atau kelembaban);
- Memiliki perubahan porositas bahan kemasan, (misalnya berat dasar, treatment - adhesive atau coating);
- Memiliki penurunan luas permukaan bahan “venting” atau “underlying opening” (misalnya adanya penambahan tape atau label sekunder, perubahan ukuran label);
- Meningkatkan jumlah bioburden produk; atau
- Mengubah jumlah lapisan barier.
c) Dibandingkan
dengan produk yang telah divalidasi sebelumnya, apakah konfigurasi muatan dari
produk baru atau yang dimodifikasi:
- Berbeda secara signifikan dari konfigurasi muatan referensi yang divalidasi;
- Berbeda secara signifikan mengenai jumlah bahan absorptif;
- Berbeda secara signifikan mengenai kepadatan muatan referensi; atau
- Berbeda secara signifikan mengenai volume muatan total.
Produk
harus dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan pembuangan udara (jika
ada) dan penetrasi panas, kelembaban dan EO selama proses sterilisasi, dan
pembuangan EO pada akhir proses.
Adanya
ruang yang tersumbat atau permukaan yang dipasangkan harus dievaluasi dengan
mempertimbangkan PCD internal yang akan digunakan untuk studi kualifikasi
letalitas berikutnya.
Kemasan Berfungsi
Sebagai Sistem Barrier Steril
Kemasan
harus dirancang sedemikian, sehingga memungkinkan pembuangan udara dan
penetrasi panas, kelembaban dan EO selama proses sterilisasi, dan pembuangan EO
pada akhir proses.
Fungsi
utama sistem barier steril alat kesehatan yang disterilkan adalah untuk
memastikan bahwa produk tetap steril sampai digunakan. Selama sterilisasi,
sistem barier steril harus mampu menahan kondisi proses dan tetap utuh untuk
memastikan kualitas produk.
Saat
memilih sistem kemasan produk yang akan disterilkan, disain utama dan faktor
manufaktur tertentu perlu dipertimbangkan terkait dengan proses sterilisasi.
Untuk memastikan penetrasi EO, maka permeabilitas kemasan di dalam lingkungan
sterilisasi sangat penting. Karena pembuangan udara merupakan bagian dari
proses sterilisasi EO, maka sistem kemasan juga harus memungkinkan gas untuk
masuk, dan keluar dari kemasan selama terjadi perubahan tekanan saat
penyuntikan gas dan evakuasi tanpa ada kerusakan integritas segel.
Kemampuan
sistem barier steril (SBS) untuk melindungi produk selama penanganan dan
distribusi juga harus diperlihatkan. Bukti juga harus tersedia untuk memperlihatkan
bahwa SBS dapat menahan proses sterilisasi tanpa kehilangan kemampuannya untuk
melindungi produk. Validasi SBS harus mempertimbangkan potensi tekanan bahwa
SBS dapat terpapar selama proses sterilisasi EO. Variable yang perlu
diperhatikan antara lain tingkat vakum / tekanan, besarnya perubahan tekanan,
suhu, dan lain-lain. Sudah menjadi kebiasaan umum untuk memperlihatkan
kesesuaian SBS dengan paparan terhadap proses sterilisasi.
Produk Dan Kemasannya
Harus Memenuhi Persyaratan Keamanan, Kualitas Dan Kinerja Produk
Perlu
dipastikan bahwa produk dan kemasannya harus memenuhi persyaratan keselamatan,
kualitas dan kinerja yang ditentukan setelah pelaksanaan proses sterilisasi,
sesuai dengan toleransi parameter proses yang telah ditentukan. Pengendalian
desain merupakan salah satu aspek yang dibahas dalam manajemen risiko sesuai
ISO 14971.
Pemilihan
bahan merupakan faktor penting, terutama yang mempunyai toleransi terhadap
perubahan kimia dan fisika yang disebabkan oleh EO dan / atau “diluent” dalam rentang kondisi sterilisasi.
Sifat bahan yang dibutuhkan supaya memenuhi persyaratan kinerja produk, seperti
kekuatan fisik, permeabilitas, dimensi fisik dan ketahanan, perlu dievaluasi
setelah proses sterilisasi untuk memastikan bahwa bahan tersebut masih dapat
diterima. Efek degradasi akibat paparan proses sterilisasi, mungkin juga perlu
dipertimbangkan. Bila memungkinkan, efek paparan terhadap proses sterilisasi
juga perlu dievaluasi.
Bukti
bahwa proses sterilisasi yang ditentukan tidak mempengaruhi fungsi produk,
dapat dilakukan dengan melakukan tes fungsionalitas, atau tes lain yang sesuai,
terhadap alat kesehatan dan sistem pengemasannya. Tes ini dapat dilakukan
setelah terpapar di dalam sterilizer atau lingkungan chamber lainnya untuk
mensimulasikan proses yang ditentukan, mulai dari pemeriksaan visual sederhana
sampai rangkaian tes khusus.
Unsur
unsur yang dapat mempengaruhi keamanan, kualitas atau kinerja produk meliputi:
a.
Perubahan
tekanan siklus sterilisasi yang dapat mempengaruhi integritas segel sistem
barier steril;
b.
Efek
waktu paparan EO, suhu, kelembaban dan setiap gas “diluent” (jika ada) yang ada dalam campuran agen sterilisasi;
c.
Adanya
bahan baru yang diketahui menyimpan residu EO yang lebih tinggi;
d.
Karakteristik
kemasan;
e.
Adanya
lubrikan, terutama di dalam area permukaan yang dipasangkan;
f.
Apakah
alat kesehatan memerlukan “disassembly”
atau “cleaning”;
g.
Bahaya
keselamatan (misalnya bahan yang “leachable”,
atau baterai atau cairan tertutup yang dapat bocor atau meledak);
h.
Jumlah
siklus sterilisasi.
Alat
kesehatan yang mempunyai sumber pengapian (misalnya baterai) harus disterilkan
dengan menggunakan proses yang tidak mengandung campuran EO ekplosif.
Keselamatan
biologis produk setelah paparan terhadap proses sterilisasi juga perlu ditetapkan
sesuai dengan seri ISO 10993 yang berlaku.
Menetapkan Cara Untuk
Mengurangi Residu EO
Aerasi
yang tepat merupakan tahap yang sangat penting untuk mengendalikan residu EO
pada alat kesehatan setelah proses sterilisasi EO. Perhatian harus diberikan
pada penempatan sampel produk untuk uji residu di dalam muatan, dengan
mempertimbangkan posisi yang paling menantang untuk “pembuangan / removal” EO.
Peraturan
lingkungan, kesehatan dan keselamatan juga perlu diperhatikan untuk tindakan
pencegahan paparan terhadap pekerja saat menangani produk yang disterilisasi
dengan EO.
Untuk
“health care facilities”, jika
informasi mengenai aerasi untuk alat kesehatan tidak tersedia dari produsen,
maka fasilitas perawatan kesehatan harus menetapkan proses aerasi untuk alat
tersebut dengan menggunakan data atau pengetahuan produk dan bahan serta desainnya.
Proses aerasi harus ditetapkan berdasarkan produk atau keluarga produk yang
paling sulit terhadap aerasi.
Kualitas
Mikrobiologis
Suatu
sistem harus ditentukan dan diterapkan untuk memastikan bahwa kualitas
mikrobiologi dan kebersihan produk yang disajikan untuk proses sterilisasi, telah
dikendalikan dan tidak membahayakan terhadap efektivitas proses sterilisasi. Endotoksin bakteri tidak dapat dihancurkan
oleh proses EO adalah kenyataan yang perlu diketahui dan diperhatikan sebagai
akibat dari bioburden yang ada dalam produk.
Untuk
alat kesehatan sekali pakai “single use”,
estimasi bioburden pada interval yang ditentukan harus dilakukan sesuai dengan
ISO 11737-1.
Untuk
alat kesehatan yang dapat digunakan kembali “reusable”, maka perlu dilakukan penilaian efektifitas proses
pembersihan yang ditentukan dan proses desinfeksi (jika ada).
Persyaratan
mengenai informasi untuk “reprocessing of
resterilizable devices” disajikan dalam ISO 17664. Informasi untuk
penilaian keefektifan proses pembersihan dan disinfeksi ada di seri ISO 15883.
Di
“health care facilities”, perhatian utama
terhadap kualitas mikrobiologi antara lain prosedur pengumpulan dan penanganan
alat kesehatan bekas dan reusable,
dan untuk validasi serta pengendalian proses pembersihan alat kesehatan, sesuai
dengan instruksi dari pabrik alat kesehatan tersebut.
Bila
menggunakan pendekatan bioburden, maka pengujian bioburden harus dilakukan
paling tidak setiap tiga bulan. Periode pemantauan dapat diperpanjang mengikuti
analisis risiko terdokumentasi dengan mempertimbangkan faktor- faktor lain seperti
penggunaan famili produk, data historis, analisis statistik, frekuensi
manufaktur dan desain produk.
Siklus Sterilisasi
Ganda Harus Memenuhi Persyaratan Keamanan, Kualitas Dan Kinerja Produk
Jika
“multiple sterilization cycle” diperbolehkan,
maka efek dari proses tersebut terhadap produk dan kemasannya harus dievaluasi.
Evaluasi siklus sterilisasi ganda dapat dilakukan dengan menggunakan proses
sterilisasi rutin terhadap produk / kemasan. Efek sterilisasi berulang dan pre-treatment
yang diperlukan terhadap bahan, fungsi dan keamanan produk harus dievaluasi.
Untuk
alat kesehatan yang dapat digunakan kembali / “reusable”, instruksi pemrosesan ulang dari pabrikan harus tersedia
dan diikuti. Instruksi harus mencakup parameter sterilisasi yang
direkomendasikan untuk proses dan batas jumlah siklus sterilisasi terhadap
paparan alat kesehatan “reusable”.
Pengujian
dan inspeksi harus dilakukan untuk menilai fungsionalitas alat kesehatan yang “reusable” setelah sterilisasi (jika
berlaku). Klaim produsen terhadap alat kesehatan mengenai jumlah siklus yang
diijinkan harus diikuti dan dianggap maksimal. Suatu sistem harus tersedia untuk
memastikan dan mengidentifikasi bahwa jumlah maksimum siklus sterilisasi telah
tercapai.
Konfigurasi Muatan
Konfigurasi
“loading” harus dirancang sedemikian
rupa, sehingga memungkinkan berlangsungnya pembuangan udara dan penetrasi panas,
kelembaban dan EO selama proses sterilisasi, dan pembuangan EO pada akhir
proses.
Konfigurasi
muatan di dalam chamber dapat mempengaruhi panas produk, kelembaban, penetrasi
gas EO dan pembuangan gas EO. Konfigurasi muatan harus ditetapkan selama proes validasi
untuk memastikan bahwa suhu produk, kelembaban dan penetrasi EO serta
pembuangan EO selama pemrosesan, berlangsung telah sesuai dengan ketentuan.
“Process Challenge Device / PCD”.
Proses
sterilisasi yang ditetapkan harus terbukti efektif untuk sterilisasi lokasi
yang paling sulit disterilkan dari suatu produk. Pembuktian ini dapat diperoleh
dengan melakukan definisi proses dan validasi produk baru; atau melalui
pembuktian kesetaraan terhadap produk yang sebelumnya telah divalidasi, atau “internal process challenge device”
(internal PCD) yang digunakan untuk memenuhi syarat SAL produk (melakukan kualifikasi
SAL produk) bila terpapar terhadap
proses sterilisasi yang ditentukan .
Indikator
biologis (BI) yang digunakan sebagai bagian dari proses sterilisasi
- Memenuhi ISO 11138-2,
- Memperlihatkan “resistan” terhadap EO seperti bioburden produk yang akan disterilkan, dan
- Ditempatkan dalam PCD yang sesuai.
Kesesuaian
PCD yang digunakan untuk definisi proses, validasi atau pemantauan dan
pengendalian rutin harus ditentukan. PCD harus memberikan tantangan / “challenge” terhadap proses sterilisasi
yang setara atau lebih besar daripada tantangan yang diberikan oleh bioburden
alami pada lokasi dalam produk yang paling sulit disterilkan. Untuk informasi
tentang pemilihan, penggunaan dan interpretasi indikator biologis, dapat dilihat
di ISO 14161.
Pendekatan Yang Dapat Digunakan Untuk Menunjukkan
Kesesuaian Bi
Pendekatan 1
Pendekatan
dengan menggunakan dasar pemikiran bahwa sebagian besar mikroorganisme yang ditemukan
pada produk memperlihatkan tantangan yang lebih rendah daripada mikroorganisme
referensi. Pendekatan ini berlaku bila:
- BI yang digunakan dalam PCD sesuai dengan ISO 11138-2, dan
- Bioburden produk konsisten, dan tidak mengandung mikroorganisme yang sangat resisten.
Dalam
pendekatan ini, data tren bioburden harus tersedia dan harus memperlihatkan
konsistensi bioburden mengenai jumlah dan jenis mikroorganismenya. Proses
manufaktur dan bahan yang kontak dengan produk juga harus dievaluasi untuk
memastikan bahwa potensi sumber bioburden diidentifikasi dan dikendalikan.
Pendekatan 2
Pendekatan
ini menggunakan uji sterilitas produk dan PCD, mengikuti siklus fraksional / “fractional cycle”. Hasil penelitian ini
akan memberikan data perbandingan letalitas dengan menggunakan data survival
dari uji sterilitas produk dan PCD.
Biasanya
dalam pendekatan ini, tes produk sampel sterilitas dan BI / PCD terpapar oleh
siklus fraksional dengan tujuan untuk mendapatkan pertumbuhan negatif untuk
semua tes sterilitas produk dan mikroorganisme uji yang selamat “survivor” dari BI / PCD.
Pendekatan 3
Pendekatan
ini bisa diterapkan dalam kasus dimana
- Tantangan bioburden produk sama atau lebih besar dari tantangan BI dalam PCD,
- Bioburden produk mengandung mikroorganisme yang sangat resisten, atau
- Menggunakan BI di PCD dengan populasi lebih rendah dari yang dipersyaratkan ISO 11138-2.
Dalam
pendekatan ketiga ini, tantangan mematikan / “lethality challenge” dari bioburden dan PCD dapat didasarkan pada
metode penghitungan langsung dan / atau “fraction-negative
method”.
Dokumentasi
Hasil
definisi produk harus didokumentasikan oleh produsen peralatan. Dokumentasi ini
harus disetujui, disimpan dan dapat diambil kembali “retrievable”. Setelah menyelesaikan definisi produk, berikut ini
harus didokumentasikan:
- Deskripsi konfigurasi produk dan cara ia dipresentasikan untuk proses sterilisasi EO (konfigurasi kemasan dan muatan). Spesifikasi juga harus mencakup atau merujuk SAL yang dibutuhkan, serta bukti atau penilaian, kompatibilitas produk dengan proses tersebut.
- Hasil perbandingan antara produk baru atau produk modifikasi dengan produk yang telah divalidasi. Hasil ini harus secara jelas memperlihatkan penilaian kompleksitas produk, material, kemasan dan konfigurasi muatan.
- Bukti atau penilaian bioburden produk dan resistansinya terhadap PCD internal.
- Kesimpulan terdokumentasi bahwa produk baru atau produk modifikasi, telah sesuai untuk diadopsi ke dalam kategori famili / pemrosesan produk yang secara khusus diacu dalam studi validasi, untuk mencapai SAL yang ditentukan. Kesimpulan ini harus mencakup atau merujuk hasil tes tambahan yang dilakukan untuk melengkapi studi validasi yang ada dan pengujian lebih lanjut yang dilakukan untuk mengkonfirmasi “release” produk secara rutin (yaitu pengujian residu dan pengujian fungsional).
Referensi
- ISO 11135-2014, Sterilization of health-care products — Ethylene oxide — Requirements for the development, validation and routine control of a sterilization process for medical devices.
- ISO 13485:2016, Medical devices- Quality management systems- Requirements for regulatory purposes.
Bekasi, Agustus 2019
No comments:
Post a Comment