Usman Suwandi
Auditor dan trainer
Medical Device Directive (MDD), ISO 13485, ISO 9001
Klausa
– 7.5.6 validasi proses untuk ketetapan produksi dan servis, menetapkan syarat
sebagai berikut:
Organisasi
harus melakukan validasi proses untuk ketentuan produksi dan servis dimana
hasil output tidak dapat atau tidak diverifikasi pada pemantauan atau
pengukuran berikutnya dan, sebagai konsekuensinya, defisiensi akan terlihat
hanya sesudah produk digunakan atau servis telah disampaikan.
Validasi
harus memperlihatkan kemampuan proses tersebut untuk mendapatkan hasil yang
direncanakan secara konsisten.
Organisasi harus mendokumentasikan
prosedur untuk validasi proses, meliputi :
a)
Kriteria yang ditetapkan
untuk meninjau dan mengesahkan proses;
b)
Kualifikasi alat dan kualifikasi personil;
c)
Penggunaan metode
khusus, prosedur dan kriteria penerimaan;
d)
Jika sesuai, teknik
statistik dengan berdasarkan ukuran
sampel;
e)
Syarat untuk catatan;
f)
Pengesahan perubahan terhadap
proses.
Organisasi harus mendokumentasikan
prosedur untuk validasi aplikasi perangkat lunak komputer yang digunakan dalam
ketentuan produksi dan servis. Aplikasi perangkat lunak semacam itu harus
divalidasi sebelum penggunaan awal dan jika sesuai, sesudah perubahan terhadap
perangkat lunak semacam itu atau aplikasinya. Pendekatan khusus dan aktivitas
terkait dengan validasi perangkat lunak dan validasi ulang harus sebanding
dengan risiko terkait dengan penggunaan perangkat lunak, termasuk efek mengenai
kemampuan produk untuk memenuhi terhadap spesifikasi.
Catatan hasil dan kesimpulan
validasi dan tindakan yang diperlukan dari validasi harus dipelihara.
Validasi proses
Definisi
Validasi yaitu konfirmasi melalui penyediaan bukti obyektif, bahwa maksud
penggunaan atau aplikasi tertentu sudah dipenuhi. Bukti obyektif yang
dibutuhkan untuk validasi adalah hasil pengujian atau bentuk determinasi lain
seperti malakukan kalkulasi atau tinjauan dokumen. Kondisi untuk validasi dapat
nyata atau disimulasikan.
Salah
satu harapan dari validasi suatu proses yaitu untuk memperlihatkan bahwa proses
tersebut mampu memberikan hasil yang diharapkan dan proses tersebut siap untuk
dioperasikan dalam lingkungan yang ditentukan atau diintegrasikan dengan
elemen-elemen lain dari sistim manajemen mutu organisasi. Demonstrasi ini
dicapai dengan menetapkan seperangkat kriteria atau kondisi yang harus
dipenuhi. Ada tiga elemen validasi proses yang telah dikenal yaitu Kualifikasi
Instalasi, Kualifikasi Operasional, dan Kualifikasi Kinerja.
- Kualifikasi Instalasi (IQ), ditetapkan dengan bukti objektif bahwa semua sistem pendukung, peralatan, dan infrastruktur yang mendukung proses memenuhi spesifikasi mereka dengan mempertimbangkan rekomendasi dari pemasok.
- Kualifikasi Operasional (OQ), ditetapkan dengan bukti objektif bahwa operasional proses memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya yaitu semua persyaratan yang diperlukan untuk operasional proses memenuhi persyaratan dan spesifikasi mereka.
- Kualifikasi Kinerja (PQ), ditetapkan dengan bukti objektif bahwa proses, sesuai dengan kondisi yang ditentukan, secara konsisten memberikan hasil yang diharapkan yaitu memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan.
Dalam
tulisan ini hanya akan dibahas mengenali kualifikasi kinerja (PQ).
Definisi
Kualifikasi kinerja “performance
qualification = PQ” yaitu proses untuk mendapatkan dan mendokumentasikan
bukti bahwa peralatan, sebagaimana dipasang dan dioperasikan sesuai dengan
prosedur operasional, berlangsung secara konsisten sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan dan dengan demikian menghasilkan produk yang memenuhi
spesifikasi.
Kualifikasi
kinerja/ “performance qualification /
PQ” diperlukan untuk mengkonfirmasi keefektifan proses dalam jangka panjang dan
menunjukkan kemampuan reproduksi dari kinerja proses; untuk membuktikan bahwa
proses secara konsisten akan melakukan seperti yang diharapkan dan dalam
kondisi operasi normal mampu memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Kualifikasi
kinerja mengacu pada proses untuk memperoleh dan mendokumentasikan bukti bahwa
proses dapat berlangsung sesuai dengan prosedur operasional, dan secara
konsisten sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya yaitu output
dari IQ dan OQ; dengan demikian memastikan bahwa hasil proses akan memenuhi
spesifikasinya.
Hasil
kegiatan PQ harus memberikan bukti bahwa proses realisasi, persyaratan yang
ditentukan untuk memperoleh hasil yang diharapkan, dan Alat kesehatan dapat
dipenuhi (meliputi karakteristik alat kesehatan, maksud penggunaan, kinerja,
keselamatan dan persyaratan peraturan).
Kegiatan
PQ pada dasarnya adalah untuk melakukan validasi kinerja proses dan membuktikannya
melalui pengujian dengan melakukan simulasi pada kondisi normal seperti yang
akan dihadapi selama realisasi aktual. Prinsip-prinsip PQ antara lain sebagai
berikut:
- Pembuktian berbagai kondisi yang ditentukan dalam scenario dan pengujian seperti yang ditetapkan selama kegiatan OQ. Kondisi yang digunakan untuk PQ harus mencerminkan situasi yang direncanakan dan ditentukan untuk operasi rutin proses dan didasarkan pada kondisi rutin yang paling menantang. Yang dimaksud kondisi paling menantang yaitu kondisi di mana proses ada kemungkinan gagal (dalam kondisi normal).
- Kegiatan validasi ini harus direncanakan dan dilakukan beberapa kali ulangan untuk memastikan bahwa hasilnya memenuhi spesifikasi; dengan demikian, jumlah dan tingkat pengujian harus ditentukan.
- Setiap set pengujian kualifikasi di mana semua kriteria penerimaan yang ditentukan telah dipenuhi, harus didokumentasikan.
Hasil
PQ harus menunjukkan bahwa kriteria penerimaan yang ditentukan, telah dipenuhi
selama proses berlangsung. Selama proses
berlangsung, kondisi dan input yang ditentukan telah sesuai dan hasil dari proses
telah sesuai harapan yaitu memenuhi kriteria penerimaan. PQ akan memeriksa
kegiatan proses melalui data yang dikumpulkan selama proses berlangsung. Dengan
demikian, perlu untuk mendefinisikan dan mendokumentasikan kondisi yang tepat saat
berlangsungnya proses. Sebagai contoh yaitu untuk proses CNC:
- Jenis bahan yang digunakan
- Kualifikasi dan pengetahuan yang dibutuhkan
- Parameter mana yang akan diuji
- Fungsi mesin mana yang diuji
- Berapa kali, siklus, parts, dan sebagainya.
Hasil
kegiatan PQ harus dicatat, dan data yang dikumpulkan selama kegiatan PQ
dianalisis. Inilah sebabnya mengapa spesifikasi yang ditentukan dan diharapkan,
harus diketahui dan didokumentasikan. Hal ini diperlukan untuk dapat menentukan
apakah proses yang diuji mampu menghasilkan kinerja secara konsisten. Salah
satu output dari OQ dan PQ adalah parameter pengendalian berkelanjutan yang
diperlukan untuk memantau kinerja proses.
Tindakan
yang tepat untuk menghilangkan penyebab variasi parameter yang bertanggung
jawab atas kinerja proses, perlu ditetapkan. Dengan menghilangkan penyebab
variasi tersebut dapat mengurangi variasi kinerja dan output proses, dan hasil
proses akan secara konsisten memenuhi spesifikasi mereka.
Protokol Kualifikasi Kinerja
Kegiatan,
hasil, dan kriteria PQ sebaiknya ditentukan dan didokumentasikan. Produsen
harus menentukan dan menjelaskan tugas yang akan dilakukan, kriteria untuk
setiap pengujian, dan output yang diharapkan.
Tujuan
protokol adalah:
- Mendeskripsikan ruang lingkup kegiatan PQ.
- Menetapkan spesifikasi pengujian.
- Menetapkan referensi ke dokumen yang relevan.
- Mengidentifikasi peran yang bertanggung jawab untuk melakukan pengujian.
- Menyajikan kriteria yang diperlukan untuk membuktikan tingkat kepercayaan.
- Merekam, mengesahkan dan menandatangani hasil.
- Mendokumentasikan dan menganalisis penyimpangan.
Protokol
dirancang oleh tim validasi untuk memastikan bahwa semua aspek telah
diperhitungkan. Hal ini sangat penting karena faktanya ada berbagai variabel
dan proses yang terlibat. Produsen juga harus menentukan apa yang harus
dilakukan terhadap produk yang digunakan dalam kegiatan PQ, misalnya Karantina.
Protokol harus disetujui oleh tim validasi sebelum melepaskannya ke fase
berikutnya. Persetujuan harus didokumentasikan.
Ruang lingkup, dan tingkat kegiatan Kualifikasi Kinerja.
Pengujian
PQ harus berlangsung terus sampai tingkat kepercayaan yang dikehendaki telah
tercapai. Pengujian harus menggunakan sampel data dan menganalisanya terhadap
kriteria dan membandingkan hasilnya dengan kriteria selama periode waktu
tertentu, sesuai jumlah bets yang digunakan.
Protokol
PQ sebaiknya menjelaskan ruang lingkup dan kegiatan PQ:
- Mengidentifikasi proses apa saja yang akan divalidasi dan dikendalikan.
- Jumlah sampel dari proses sebaiknya ditentukan baik dalam waktu dan kuantitas untuk mewakili kemampuan proses dan untuk mengidentifikasi varians dari proses, misalnya, jumlah bets, jumlah mesin berjalan, atau unit. Jumlah produk yang akan diuji harus ditentukan.
- Ukuran bets yang digunakan untuk PQ harus mewakili ukuran bets yang akan digunakan secara rutin dan sebaiknya ditentukan berdasarkan ukuran bets rutin yang paling menantang.
- Variabel yang diuji sebaiknya ditentukan. Variabel tersebut sebaiknya sesuai dengan yang ditetapkan dalam fase OQ.
- Tanggal awal dan akhir pengujian harus didokumentasikan. Selama fase PQ, setiap tanggal dari setiap pengujian harus didokumentasikan.
Identifikasi variabel selama Kualifikasi Kinerja
Protokol
PQ sebaiknya mengidentifikasi variabel kritis yang memengaruhi proses untuk
membuktikan kemampuan proses. Dengan melacak, merekam, dan menganalisis
variabel tersebut, maka suatu proses dapat disesuaikan, dikendalikan, dan
diperbaiki. Tujuan PQ antara lain adalah untuk membuktikan bahwa variabel
proses secara konsisten dapat direproduksi untuk jangka panjang. Untuk menetapkan
dan mengukur variabel tersebut, maka pengendalian berbagai elemen sistim harus
diterapkan.
- Mesin dan peralatan saat pengujian PQ harus diidentifikasi dan didaftar dalam protokol. Registrasi harus mencakup identifikasi seperti nomor seri, nama, model, dan lokasi. Registrasi diperlukan untuk memudahkan penelusuran.
- Semua utilitas dan aksesorinya yang mendukung atau mempengaruhi proses perlu dikendalikan dan harus diidentifikasi dalam protokol.
- Semua elemen lingkungan kerja yang mendukung proses atau dapat memengaruhi proses harus diidentifikasi dalam protokol
- Berbagai jenis bahan yang digunakan dalam proses dan berfungsi sebagai input untuk proses harus diidentifikasi dalam protokol.
Sumber daya manusia Kualifikasi Kinerja.
Fungsi
dan peran yang berpartisipasi dalam fase PQ dan proses realisasi harus
ditentukan. Ketentuan ini harus meliputi kegiatan dan pengujian yang menjadi
tanggung jawab pihak terkait. Jika sertifikasi dan pelatihan diperlukan, maka
mereka harus diverifikasi dan disetujui.
Dokumentasi Kualifikasi Kinerja.
Protokol
sebaiknya mengacu pada semua dokumentasi relevan yang disyaratkan atau
diperlukan untuk pengujian dan ditentukan pada protokol PQ, misalnya, standard operating procedure, manual,
bagan, diagram, instruksi pengguna, formulir dan protokol, spesifikasi
lingkungan kerja, instruksi kerja, dan device
master record. Dalam protokol harus menentukan ketetapan untuk melakukan verifikasi
bahwa semua dokumentasi yang diperlukan tersedia, terkini, dan dapat dibaca.
Alat pemantau dan pengukur dan alat pengendali kegiatan
Kualifikasi Kinerja.
Alat
pemantauan dan pengukuran atau alat pengendali yang akan digunakan dalam proses
harus dikualifikasi dan dicatat. Kualifikasi harus memastikan bahwa mereka
utuh, terdaftar, dikalibrasi, dan dikendalikan sebagaimana disyaratkan dalam
klausa 7.6 — Kontrol peralatan pemantauan dan pengukuran. Registrasi harus
mencakup identifikasi, seperti nomor seri atau elemen lainnya. Registrasi
diperlukan untuk ketertelusuran.
Sebelum
memulai proses, kinerja alat pantau dan ukur perlu diuji dan divalidasi.
Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa alat itu utuh untuk pekerjaan spesifik
ini sepanjang siklus kualifikasi. Hal ini akan membuktikan bahwa alat pantau
dan ukur tersebut sesuai untuk digunakan di sepanjang menyelesaikan pekerjaan
kualifikasi kinerja. Hasilnya harus
didokumentasikan sesuai ketentuan yang dinyatakan dalam protokol.
Penyimpangan terdeteksi selama Kualifikasi Kinerja.
Penyimpangan
terhadap persyaratan yang ditentukan, dapat terjadi selama kegiatan PQ. Setiap
penyimpangan harus dievaluasi keparahan dan dampaknya terhadap Alat kesehatan.
Ada berbagai kasus sehingga penyimpangan dipertimbangkan dan diterima. Tidak
setiap penyimpangan menyebabkan alat kesehatan tidak memenuhi persyaratan.
Setiap penyimpangan dari kriteria harus dicatat sesuai ketentuan dalam protokol
yang mengacu pada dampak penyimpangan terhadap realisasi proses dan alat
kesehatan.
Penting
untuk menentukan siapa yang meninjau penyimpangan setelah terdeteksi. Jika
penyimpangan telah terjadi dan telah diperbaiki, maka perlu ada kebijakan untuk
melakukan validasi ulang, sebagaimana disebutkan pada rencana validasi.
Jika
penyimpangan diterima dan disetujui, maka justifikasi untuk penerimaan harus
didokumentasikan dan validasi lebih lanjut mungkin tidak diperlukan. Misalnya,
kegagalan atau penyimpangan terkait dengan faktor-faktor yang tidak relevan
dengan efektivitas proses yang sedang divalidasi.
Rincian
yang harus dicatat antara lain meliputi penyimpangan, alasan atau justifikasi
untuk penerimaan, identitas penerima, dan pengesahan.
Deskripsi pengujian selama Kualifikasi Kinerja.
Pengujian
harus dilakukan untuk setiap elemen yang diidentifikasi terkait dengan PQ.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menunjukkan bahwa proses tersebut
memenuhi persyaratan secara konsisten di seluruh kegiatan kualifikasi. Setiap
pengujian harus didokumentasikan yang menggambarkan aktivitas pengujian secara
khusus. Protokol dapat mengacu terhadap pekerjaan lain atau instruksi
pengujian.
- Ruang lingkup dan tujuan pengujian harus didefinisikan seperti yang disebutkan di atas (protokol, ruang lingkup, dan luasnya kegiatan).
- Variabel yang diuji harus ditentukan.
- Metode statistik yang diperlukan untuk menganalisis data harus ditentukan dan harus dipastikan bahwa orang yang relevan memiliki kualifikasi yang memadai untuk menggunakan metode ini.
- Instruksi pengujian harus menentukan kondisi pengujian normal seperti suhu, kelembaban, dan kualitas udara yang diperlukan.
- Instruksi pengujian harus menunjukkan tools, devices,gauge, atau peralatan mana yang diperlukan untuk mengukur hasil.
- Instruksi pengujian akan menentukan catatan apa yang diharapkan; data mana dan dengan cara apa data tersebut direkam?
- Untuk setiap pengujian, kriteria penerimaan harus jelas dan didokumentasikan pada protokol. Teknik untuk menganalisis data dan mengevaluasi terhadap kriteria juga harus didefinisikan.
Ringkasan laporan Kualifikasi Kinerja.
Setelah
menyelesaikan semua pengujian PQ, laporan akhir harus dibuat yang menunjukkan
bahwa stabilitas proses dan pengulangan telah dicapai dan harus dipelihara. Laporan
ini antara lain meliputi hal hal berikut:
- Tinjauan yang mencakup deskripsi pengujian yang dilakukan.
- Laporan hasil mencakup hasil dan analisisnya (dibandingkan dengan kriteria).
- Kesimpulan harus menunjukkan bagaimana kriteria itu dipenuhi, dan ketika terjadi penyimpangan, justifikasi harus diberikan.
- Referensi ke dokumentasi yang mendukung keputusan harus ditambahkan.
- Jika penyimpangan diidentifikasi, justifikasi terdokumentasi yang mengindikasikan investigasi dan tindakan yang sesuai harus tersedia.
- Jika penyimpangan diterapkan dan diperbaiki, maka harus ada kebijakan validasi ulang, sebagaimana disebutkan dalam rencana validasi.
- Ketidaksesuaian yang terjadi dan menjadi subyek tindakan pengendalian.
- Catatan yang diperlukan telah diperoleh dan tersedia.
- Pengesahan akhir dari tahap PQ yaitu output proses memuaskan, tingkat kepercayaan yang dibutuhkan telah tercapai, dan proses siap untuk dirilis.
Tinjauan
dan persetujuan harus dilakukan oleh tim validasi untuk memastikan bahwa semua
aspek telah diselesaikan. Pengesahan tinjauan harus didokumentasikan sesuai
ditetapkan dalam protokol. Setelah PQ disetujui,
tim validasi dapat merilis proses untuk proses produksi/ realisasi rutin.
Laporan tersebut harus didistribusikan kepada pihak pihak yang relevan dan
fungsi-fungsi yang mengoperasikan proses misalnya Manajer QA, Manajer Produksi,
dan karyawan produksi. Catatan untuk melakukan pengujian dan hasilnya, beserta
dengan pengesahannya, harus berfungsi sebagai catatan kualitas dan harus
dikontrol sesuai klausul 4.2.5 — Pengendalian catatan.
Validasi ulang
Validasi
ulang diperlukan dalam situasi di mana produsen mendeteksi adanya variabel
proses yang mungkin tidak memberikan output yang sesuai harapan, karena
berbagai alasan, dan dengan demikian memerlukan tindakan untuk memulihkan
kesesuaian. Tujuan dari validasi ulang adalah menentukan seberapa stabil dan
mumpuni suatu proses setelah perubahan atau koreksi diterapkan. Keadaan berikut
ini mungkin memerlukan inisiasi dan evaluasi untuk melakukan validasi ulang:
- Ketika tindakan korektif diterapkan dalam suatu produk atau proses.
- Ketika ada perubahan atau improvemen desain produk.
- Ketika personel yang mengoperasikan proses diganti, dan dapat mempengaruhi kualitas produk.
- Ketika instruksi kerja atau metode kerja diubah.
- Ketika input ke proses seperti bahan atau komponen diubah dan dapat mempengaruhi kualitas produk
- Ketika pemasok baru diperkenalkan ke proses.
- Saat alat atau peralatan baru digunakan pada proses.
- Ketika penyimpangan atau tren negatif terdeteksi dan tindakan korektif atau perubahan diterapkan.
- Ketika pemeliharaan berkala untuk peralatan atau infrastruktur tidak dilakukan sesuai jadwal dan ada risiko terjadi kegagalan.
- Ketika ada perubahan dalam proses pengemasan produk.
- Ketika proses tertentu menghasilkan cacat berlebihan atau menunjukkan tren negative.
- Ketika diperlukan evaluasi pemecahan masalah suatu proses.
- Ketika kontrol terhadap proses diubah atau diganti
Validasi
ulang alat, mesin, dan peralatan disebut juga sebagai kualifikasi ulang.
Kualifikasi
ulang diperlukan antara lain:
- Ketika suatu servis, pemeliharaan, atau perbaikan besar dilakukan pada mesin atau peralatan
- Ketika alat produksi atau mold produksi diubah.
- Ketika terjadi tren buruk dalam kinerja peralatan.
- Ketika proses dipindahkan ke lingkungan, mesin, atau fasilitas lain
- Ketika ada penggantian suku cadang penting
Kebutuhan
untuk validasi ulang harus dievaluasi dan didokumentasikan sesuai ketentuan
rencana validasi. Untuk setiap kegiatan validasi ulang, kriteria harus
ditentukan sesuai dengan jenis validasi ulang. Ketika validasi ulang diperlukan,
disarankan ketetapannya dimasukkan ke dalam rencana validasi.
Validasi ulang berkala/ periodik
Elemen
sistim manajemen mutu yang berpartisipasi dalam realisasi produk atau servis dapat mengalami perubahan atau dalam situasi
konstan juga dapat mengubahnya. Untuk mengontrol kemampuan suatu proses secara
teratur, diperlukan validasi ulang secara berkala. Alasan untuk menerapkan
validasi ulang berkala antara lain:
- Proses memakai peralatan atau infrastruktur yang mendukung proses.
- Data historis dari proses menunjukkan bahwa proses tersebut mungkin tidak stabil dalam jangka panjang.
- Ketika produsen alat menyarankan atau bahkan menyiratkan untuk melakukan validasi berkala.
- Ketika persyaratan peraturan menuntut kinerja validasi ulang berkala.
- Ketika risiko yang terkait dengan proses diketahui dan tidak dapat dikurangi.
Ketika
proses membutuhkan validasi ulang berkala, produsen alat kesehatan
merencanakannya terlebih dahulu sesuai jadwal yang disusun. Perencanaan ini
harus disimpan sebagai informasi yang terdokumentasi. Untuk setiap kegiatan
validasi ulang berkala, kriteria sebaiknya ditentukan sesuai dengan jenis
validasi ulang. Ketika validasi berkala diperlukan, sebaiknya perencanaannya dimasukkan
ke dalam rencana validasi.
Bekasi,
Mei 2019.
Referensi :
-
ISO
13485:2016 Medical Devices – QMS – Requirements for regulatory purposes
-
ISO
14971:2007 Medical devices — Application of risk management to medical devices
-
ISO
13485:2016 A Complete Guide to Quality Management in the Medical Device
Industry; Second Edition; Itay Abuhav. CRC Press. 2018
-
ISO
9000:2015- Quality Management System – Fundamentals and vocabulary.
-
EN
ISO 11137-1-2015 Sterilization of health care products — Radiation Part 1 :
Requirements for development, validation and routine control of a sterilization
process for medical devices.
-
ISO
11135-2014 Sterilization of health-care products — Ethylene oxide —
Requirements for the development, validation and routine control of a
sterilization process for medical devices.
No comments:
Post a Comment