Saturday, 9 November 2019

STERILISASI IRADIASI ALAT KESEHATAN - PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN RUTIN


Usman Suwandi
Auditor dan trainer Medical Device Directive (MDD), ISO 13485, ISO 9001


Tujuan dari pemantauan dan pengendalian rutin proses sterilisasi produk alat kesehatan dengan iradiasi adalah untuk menunjukkan bahwa proses sterilisasi yang sudah divalidasi dan spesifik, telah diterapkan ke produk yang disterilisasi.

Proses sterilisasi merupakan serangkaian tindakan atau operasi yang diperlukan untuk mencapai persyaratan sterilitas yang ditentukan. Serangkaian tindakan ini termasuk pre-treatment produk (jika perlu), paparan agen sterilisasi dengan kondisi yang ditentukan dan paska treatment yang diperlukan. Proses sterilisasi tidak termasuk pembersihan, desinfeksi atau pengemasan yang mendahului sterilisasi.

Pengukuran dosis pada posisi pemantauan rutin selama pemrosesan digunakan untuk memverifikasi bahwa dosis minimum telah memenuhi atau melampaui dosis sterilisasi dan dosis maksimum tidak melebihi dosis maksimum yang dapat diterima.

Dosis sterilisasi adalah dosis minimum untuk mencapai persyaratan sterilitas yang ditentukan. Steril merupakan keadaan bebas dari mikroorganisme viable.

“Dosis maksimum yang dapat diterima” merupakan dosis yang diberikan sesuai spesifikasi proses sebagai dosis tertinggi yang dapat diterapkan pada suatu produk yang ditentukan tanpa mengorbankan keselamatan, kualitas atau kinerja produk alat kesehatan yang disterilkan.

Prosedur sterilisasi harus  menetapkan persyaratan untuk memperlihatkan bahwa proses sterilisasi telah sesuai, dengan mempertimbangkan ketidakpastian pengukuran. Oleh karena itu ketidakpastian pengukuran perlu dipertimbangkan ketika memilih rentang dosis yang dapat diterima di lokasi pemantauan rutin dalam pemrosesan rutin. “ketidakpastian pengukuran” adalah parameter, terkait dengan hasil pengukuran, dengan ciri dispersi nilai-nilai yang wajar terkait dengan pengukuran. Sedangkan “ketidakpastian pengukuran standar” adalah ketidakpastian hasil pengukuran yang dinyatakan sebagai standar deviasi.


1. Prosedur untuk menangani produk dan menjaga integritas produk sebelum, selama dan setelah iradiasi harus ditentukan.


a.    Definisi dan pemeliharaan kelompok produk untuk pengaturan dosis, pembuktian dosis, dan audit dosis sterilisasi 

Penetapan dosis sterilisasi dan pelaksanaan audit dosis sterilisasi merupakan kegiatan yang menjadi bagian dari definisi proses dan menjaga efektivitas proses. Untuk kegiatan ini, produk dapat dikelompokkan ke dalam keluarga produk; definisi keluarga produk terutama didasarkan pada jumlah dan jenis mikroorganisme yang ada pada atau dalam produk (bioburden). Jenis mikroorganisme menunjukkan ketahanannya terhadap radiasi. Variabel seperti kerapatan dan konfigurasi produk dalam sistem pengemasannya tidak dipertimbangkan dalam pembentukan kelompok produk ini karena mereka bukan faktor yang mempengaruhi bioburden.

Mengetahui risiko merupakan informasi yang penting di dalam menggunakan kelompok produk untuk menetapkan dosis sterilisasi dan untuk melaksanakan audit dosis sterilisasi; risiko tersebut misalnya kurangnya kemampuan untuk mendeteksi perubahan yang tidak disengaja dalam proses manufaktur yang mempengaruhi efektivitas sterilisasi. Demikian juga, penggunaan satu produk untuk mewakili keluarga produk mungkin tidak mendeteksi perubahan yang terjadi pada anggota lain dari keluarga produk tersebut.


b.    Menentukan kelompok produk

Kriteria untuk menentukan kelompok produk harus didokumentasikan. Produk harus dinilai berdasarkan kriteria ini dan kesamaan antara anggota keluarga produk perlu dipertimbangkan. Pertimbangan harus mencakup semua variabel terkait produk yang memengaruhi bioburden, termasuk, tetapi tidak terbatas pada:

1.    Sifat dan sumber bahan baku, termasuk pengaruhnya, jika ada, bahan baku yang mungkin bersumber lebih dari satu lokasi;
2.    Komponen;
3.    Desain dan ukuran produk;
4.    Proses manufakturing;
5.    Peralatan manufakturing;
6.    Lingkungan manufakturing;
7.    Lokasi manufakturing.

 
Hasil penilaian dan pertimbangan harus dicatat.

Produk hanya akan dimasukkan dalam kelompok produk yang sama jika memperlihatkan variabel terkait produk yang serupa dan terkendali. Untuk memasukkan produk ke dalam kelompok produk yang sama, harus menunjukkan bahwa bioburden terdiri dari jumlah dan jenis mikroorganisme yang serupa.

Memasukkan produk dari lebih dari satu lokasi manufaktur ke dalam kelompok produk harus secara khusus dijutifikasi dan dicatat. Pertimbangan harus diberikan terhadap efek pada bioburden dari:

  1.  Perbedaan geografis dan / atau iklim antara lokasi;
  2.  Perbedaan pengendalian proses atau lingkungan manufakturing;
  3.  Sumber bahan mentah dan bahan pembantu pemrosesan (misalnya. Air).

  
c.    Memelihara kelompok produk melalui tinjauan berkala

Tinjauan harus dilakukan sesuai interval yang ditentukan untuk memastikan bahwa kelompok produk dan produk yang digunakan untuk mewakili masing-masing kelompok produk tetap valid. Tanggung jawab untuk peninjauan produk dan / atau proses yang dapat mempengaruhi keanggotaan keluarga produk harus dilakukan oleh personel yang kompeten. Review semacam itu harus dilakukan setidaknya setiap tahun dan hasil tinjauan harus direkam.


d.    Modifikasi terhadap produk dan / atau proses manufakturing.

Modifikasi terhadap produk, seperti bahan baku (alam dan sumber), komponen atau desain produk (termasuk ukuran), dan / atau modifikasi pada proses pembuatan, seperti peralatan, lingkungan atau lokasi, harus dinilai melalui sistem pengendalian perubahan resmi dan terdokumentasi. Modifikasi semacam itu dapat mengubah kelompok produk atau pemilihan produk untuk mewakili kelompok produk. Perubahan yang signifikan mungkin akan memerlukan penetapan keluarga produk baru atau pemilihan produk representatif yang berbeda.


2. Sistem untuk menghitung produk dan memeriksa jumlah produk harus dilaksanakan sepanjang penerimaan, pemuatan, pembongkaran produk, penanganan dan pelepasan produk. Setiap perbedaan dalam penghitungan harus diselesaikan sebelum pemrosesan dan / atau rilis.

Persyaratan untuk penanganan dan preservasi  produk mengikuti sistem manajemen ISO 13485.

Organisasi harus mendokumentasikan prosedur untuk preservasi kesesuaian produk terhadap syarat selama pemrosesan, penyimpanan, penanganan dan distribusi. Preservasi harus diterapkan terutama bagian utama alat kesehatan.

Organisasi harus melindungi produk dari perubahan, kontaminasi atau kerusakan ketika terpapar terhadap kondisi dan ”hazard  yang diperkirakan terjadi selama pemrosesan, penyimpanan, penanganan dan distribusi , dengan :


a)    Mendesain dan membuat kemasan dan kontainer pengiriman yang sesuai ;
b)    Mendokumentasikan syarat untuk kondisi khusus yang diperlukan jika kemasan sendiri tidak dapat memberikan perlindungan.
 
Jika disyaratkan kondisi khusus, mereka harus dikendalikan dan dicatat.



3. Produk yang tidak diiradiasi dan diiradiasi harus dipisahkan.

Saat memisahkan produk, hal hal berikut perlu dipertimbangkan:

a.    pemisahan fisik produk dan / atau
b.    penggunaan sistem kontrol inventaris yang andal.

Penggunaan label dan / atau stampel dapat menjadi bagian dari prosedur.


4. Indikator visual yang peka terhadap radiasi tidak boleh digunakan sebagai bukti pemrosesan radiasi atau sebagai satu-satunya cara untuk membedakan produk yang diiradiasi dari produk yang tidak diiradiasi.


5. Produk harus dimuat ke dalam wadah iradiasi sesuai dengan spesifikasi proses.

Jika produk dapat bergerak dalam wadah iradiasi dan, dengan demikian, mempengaruhi distribusi dosis, maka produk harus diamankan dan bahan pengaman harus digunakan untuk mencegah gerakan yang tidak semestinya selama pemrosesan.


Spesifikasi proses iradiasi gamma harus mencakup hal berikut:
  1.  Deskripsi produk yang dikemas, termasuk dimensi dan kepadatan produk yang dikemas, orientasi produk dalam kemasan, deskripsi wadah iradiasi (jika menggunakan beberapa jenis wadah iradiasi di dalam irradiator); deskripsi jalur konveyor (jika menggunakan beberapa jalur konveyor dalam irradiator) dan variasi yang dapat diterima;
  2.   Pola pemuatan produk dalam wadah iradiasi;
  3.  Jalur konveyor yang akan digunakan;
  4.   Dosis maksimum yang dapat diterima;
  5.   Dosis sterilisasi;
  6.   Untuk produk yang mendukung pertumbuhan mikroba, interval waktu maksimal antara manufaktur dan penyelesaian iradiasi;
  7.   Posisi pemantauan dosimeter rutin;
  8.    Hubungan antara dosis pada posisi pemantauan dan dosis minimum dan maksimum;
  9.   Untuk produk yang akan mendapatkan beberapa paparan ganda ke bidang radiasi, memerlukan reorientasi antara paparan.



Spesifikasi proses electron beam dan iradiasi sinar-X, harus mencakup hal berikut:

  1.  Deskripsi produk yang dikemas, termasuk dimensi dan kepadatan produk yang dikemas, orientasi produk dalam kemasan, deskripsi wadah iradiasi (jika menggunakan beberapa jenis wadah iradiasi di dalam irradiator); deskripsi jalur konveyor (jika menggunakan beberapa jalur konveyor dalam irradiator) dan variasi yang dapat diterima;
  2.  Pola pemuatan produk dalam wadah iradiasi;
  3.   Jalur konveyor yang akan digunakan;
  4.   Dosis maksimum yang dapat diterima;
  5.   Dosis sterilisasi;
  6.   Untuk produk yang mendukung pertumbuhan mikroba, interval waktu maksimal antara manufaktur dan penyelesaian iradiasi;
  7. Posisi pemantauan dosimeter rutin;
  8.  Hubungan antara dosis pada posisi pemantauan dan dosis minimum dan maksimum ;
  9.   Kondisi dan batasan operasi iradiator (misalnya karakteristik beam dan kecepatan konveyor);
  10.   Untuk produk yang akan mendapatkan beberapa paparan ke bidang radiasi, memerlukan reorientasi antara paparan.

 
6. Dosimeter harus ditempatkan pada posisi pemantauan rutin yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah iradiasi, dosimeter harus diukur dan hasilnya dicatat dan dianalisis.

Tinjauan pemantauan parameter proses dan dosimetri rutin, digunakan untuk memastikan bahwa produk telah diproses sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Tinjauan harus mencakup, jika perlu, tindakan yang harus dilakukan ketika pengukuran berada di luar batas yang ditentukan.

Jika hasil tinjauan menunjukkan bahwa pengukuran di luar batas yang ditentukan, maka prosedur yang menggambarkan tindakan yang harus dilakukan harus didokumentasikan dan diimplementasikan, misalnya pemrosesan ulang, pengecekan keandalan pembacaan yang melampaui batas, pembuangan produk, kebutuhan pemrosesan lebih lanjut dan sebagainya

Karakteristik dan cara pemantauan Irradiator electron beam bervariasi. Ada kontribusi relatif dari pemantauan parameter operasi dan kinerja dosimetri rutin. Kontribusi tersebut bervariasi dari irradiator ke irradiator lain. Operator irradiator harus merancang prosedur pemantauan, termasuk pemantauan parameter operasi dan kinerja dosimetri rutin, yang akan memberikan keyakinan bahwa proses sterilisasi dilakukan dengan benar.


a.    Sistem dosimetri

Aspek penting sistem dosimetri adalah kompetensi dan pelatihan staf yang terlibat, baik dalam kalibrasi dan pengoperasian sistem dosimetri, serta dalam kinerja dan analisis pengukuran dosis. Kegiatan seperti pemilihan lokasi dosimeter untuk pemetaan dosis dan analisis data yang dihasilkan membutuhkan keterampilan dan pelatihan khusus.


b.  Estimasi dosis terbaik

Istilah "pengukuran dosis" digunakan sebagai istilah umum untuk menunjukkan dosis yang diserap. Estimasi dosis terbaik yaitu melalui pengukuran dosis, langsung dan tidak langsung. Pengukuran dosis langsung merupakan pengukuran dosis yang diserap dosimeter di lokasi yang diinginkan. Misalnya, pengukuran langsung dosis minimum dilakukan dengan dosimeter pada lokasi dosis minimum dalam wadah iradiasi.

Pengukuran dosis tidak langsung adalah pengukuran dosis yang diserap di lokasi lain dari lokasi dosimeter yang diukur secara langsung, dan dihitung dengan menerapkan factor. Misalnya, dosis minimum dalam wadah iradiasi, tidak dapat dengan mudah diukur secara langsung, maka dosimeter ditempatkan di lokasi lain yang dapat diukur dan faktor-faktor diterapkan pada pengukuran tersebut untuk menghitung dosis minimum.

Faktor-faktor yang terkait dengan pengukuran dosis tidak langsung biasanya ditentukan selama studi kualifikasi operasional (OQ) dan kualifikasi kinerja (PQ); dan factor ini mencerminkan rasio dosis di lokasi yang berbeda untuk proses iradiasi yang diberikan.


c.    Pemilihan dan kalibrasi sistem dosimetri

Sistem dosimetri yang digunakan dalam pengembangan, validasi dan kontrol rutin dari proses sterilisasi radiasi harus mampu memberikan pengukuran yang akurat dan tepat pada seluruh rentang dosis yang diinginkan dan dalam kondisi penggunaan.

Kalibrasi sistem dosimetri yang digunakan dalam sterilisasi radiasi merupakan kegiatan yang penting. Respons dosimeter umumnya dipengaruhi oleh satu atau lebih kondisi iradiasi dan pengukuran (misalnya Suhu, kelembaban, paparan cahaya, laju dosis, dan interval waktu antara penghentian iradiasi dan pengukuran). Selain itu, efek dari kondisi ini seringkali saling terkait dan mereka dapat bervariasi dari batch ke batch dosimeter;  Oleh karena itu, kalibrasi harus dilakukan dalam kondisi yang sedekat mungkin dengan kondisi penggunaan yang sebenarnya. Ini berarti kalibrasi atau verifikasi kalibrasi mungkin diperlukan untuk setiap jalur iradiator. Kurva pemasok mungkin memberikan informasi yang berguna tentang respons yang diharapkan dari sistem dosimetri. Jika dapat dilakukan, kalibrasi harus didasarkan pada iradiasi yang dilakukan dalam iradiator yang dimaksudkan, daripada yang dilakukan pada iradiator yang berbeda.

Kemampuan untuk membuat pengukuran dosis langsung yang akurat tergantung pada kalibrasi dan konsistensi kinerja seluruh sistem dosimetri. Ini berarti bahwa semua peralatan terkait dengan prosedur pengukuran, tidak hanya dosimeter, harus dikontrol dan dikalibrasi atau, jika peralatan tidak dapat dikalibrasi, kinerjanya harus diverifikasi.

Validitas kalibrasi perlu dipertahankan sepanjang periode penggunaan hasil kalibrasi. Variasi musiman terkait suhu dan kelembaban berpotensi mempengaruhi respon dosimeter. Penilaian berkala untuk mengukur variasi-variasi ini dan pengaruhnya, sebaiknya dilakukan.

Respon dari beberapa jenis dosimeter, diketahui dipengaruhi oleh periode waktu antara terminasi iradiasi dan pengukuran. Besarnya efek ini dapat bergantung pada kondisi penyimpanan selama periode tersebut dan rekomendasi pabrikan tentang penyimpanan harus dipatuhi, khususnya mengenai suhu, kelembaban dan paparan cahaya. Efek dari kondisi penyimpanan harus diperhitungkan ketika menentukan interval waktu yang dapat diterima antara penghentian iradiasi dan pengukuran dosimeter serta ketika menginterpretasikan pengukuran dosis.


7. Frekuensi penempatan dosimeter harus cukup untuk memverifikasi bahwa proses terkendali. Frekuensi dan alasannya harus ditentukan.

Sistem dosimetri merupakan elemen yang saling terkait yang digunakan untuk menentukan dosis yang diserap, termasuk dosimeter, instrumen, reference standard terkait dan prosedur untuk penggunaannya. Dosimeter adalah alat yang memiliki respons yang dapat direproduksi dan terukur terhadap radiasi, yang dapat digunakan untuk mengukur dosis yang diserap dalam sistem yang diberikan. Sedangkan dosimetri adalah pengukuran dosis yang diserap dengan menggunakan dosimeter.


Frekuensi pengukuran dosis

Frekuensi minimum pengukuran dosis harus dipilih berdasarkan karakteristik khusus dari irradiator dan / atau proses. Jumlah produk yang mungkin perlu discarded setelah pengukuran dosis di luar spesifikasi juga bisa menjadi pertimbangan penting dalam pengaturan frekuensi ini.

Untuk pemrosesan menggunakan sinar gamma, dosimeter biasanya ditempatkan pada awal dan akhir setiap rangkaian produk dari kategori pemrosesan tertentu. Selain itu, dosimeter harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga setidaknya satu dosimeter berada di dalam iradiator setiap saat.

Untuk pemrosesan menggunakan electron beam atau sinar-X, dosimeter biasanya ditempatkan setidaknya pada awal dan akhir setiap rangkaian produk dari kategori pemrosesan yang diiradiasi menggunakan set parameter pemrosesan tertentu.


8. Untuk irradiator gamma:

  1.  Pengaturan waktu dan / atau kecepatan konveyor harus sesuai dengan prosedur yang terdokumentasi dengan memperhitungkan peluruhan radionuklida, dan
  2.  Posisi sumber, pengaturan waktu dan / atau kecepatan konveyor dan pergerakan wadah iradiasi harus dipantau dan dicatat.


Penempatan dosimeter

Dosimeter dengan jumlah cukup harus ditempatkan di setiap wadah iradiasi yang bermuatan penuh untuk dipetakan dan menentukan lokasi dosis minimum dan maksimum. Data dari pemetaan dosis OQ dapat digunakan untuk memandu penempatan dosimeter, dan memfokuskan penempatan dosimeter pada daerah yang diharapkan mendapatkan dosis minimum dan maksimum.

Dosimeter harus ditempatkan di daerah yang diperkirakan mendapatkan dosis minimum dan maksimum dalam wadah iradiasi terisi sebagian serta wadah iradiasi sekitarnya yang distribusi dosisnya dapat dipengaruhi oleh wadah iradiasi yang diisi sebagian.

Lokasi yang akan digunakan untuk pemantauan proses rutin harus tercakup dalam rencana penempatan dosimeter selama PQ. Lokasi pemantauan ini harus menjadi lokasi yang nyaman di dalam, pada atau dekat wadah iradiasi. Meskipun tidak disyaratkan, mungkin lebih nyaman untuk ditempatkan pada lokasi dosis minimum atau maksimum sebagai lokasi pemantauan.

Untuk produk yang menyebabkan sheilding atau scattering setempat, mungkin perlu menggunakan dosimeter film tipis untuk mendapatkan resolusi spasial yang diperlukan. Jika dosimeter film tipis tanpa sachet pelindung digunakan, dosimeter ini dapat sangat rentan terhadap perubahan kondisi lingkungan, seperti kelembaban, yang dapat menyebabkan kesalahan pengukuran yang signifikan.

Untuk produk dengan densitas rendah yang diiradiasi dengan sinar gamma, mungkin lebih tepat untuk menempatkan dosimeter di luar sistem barier steril dari produk, karena gradien dosis yang signifikan mungkin tidak terjadi pada item produk individual. Contoh umum adalah produk yang terdiri dari unsur-unsur dengan nomor atom rendah (misalnya produk non-logam) yang tidak mengandung bahan dengan massa jenis atau massa yang cukup besar untuk menyebabkan sheilding atau scattering lokal ke area yang berdekatan.

Untuk produk yang mengandung bahan dengan kepadatan atau massa yang cukup besar, sehingga menyebabkan shielding atau scattering lokal ketika diiradiasi, mungkin perlu untuk menempatkan dosimeter di dalam sistem barrier steril produk untuk menentukan dosis minimum dan maksimum . Sebagai contoh, implan yang terbuat dari titanium memiliki kerapatan yang jauh lebih besar daripada bahan kemasan dan oleh karena itu mungkin memerlukan penempatan dosimeter di dalam sistem barrier steril.


9. Untuk electron beam dan irradiator sinar-X, karakteristik electron beam dan kecepatan konveyor harus dipantau dan dicatat.


a.    Penempatan dosimeter pada irradiator electron beam

Dosimeter dalam jumlah yang cukup harus ditempatkan di setiap wadah iradiasi yang bermuatan penuh untuk dipetakan dan untuk menentukan lokasi dosis minimum dan maksimum. Untuk menentukan dosis minimum dan maksimum, produk yang diproses menggunakan irradiator electron beam, biasanya dosimeter ditempatkan di dalam sistem barier steril produk.

Dosimeter harus ditempatkan di daerah dengan dosis minimum dan maksimum dalam wadah iradiasi terisi sebagian serta wadah iradiasi sekitarnya yang distribusi dosisnya dapat dipengaruhi oleh wadah iradiasi yang diisi sebagian.

Lokasi yang akan digunakan untuk pemantauan proses rutin harus tercakup dalam rencana penempatan dosimeter untuk PQ. Lokasi pemantauan ini harus menjadi lokasi yang nyaman di dalam, pada atau dekat kontainer iradiasi. Meskipun tidak disyaratkan, lebih mudah untuk menggunakan lokasi dosis minimum atau maksimum sebagai lokasi pemantauan.

Untuk produk yang menyebabkan sheilding atau scattering setempat, mungkin perlu menggunakan dosimeter film tipis untuk mendapatkan resolusi spasial yang diperlukan. Jika menggunakan dosimeter film tipis tanpa sachet pelindung, maka dosimeter ini dapat sangat rentan terhadap perubahan kondisi lingkungan, seperti kelembaban, yang dapat menyebabkan kesalahan pengukuran yang signifikan.


b.    Penempatan dosimeter dalam Irradiator sinar X

Dosimeter dalam jumlah yang cukup harus ditempatkan di setiap wadah iradiasi yang bermuatan penuh untuk dipetakan dan untuk menentukan lokasi dosis minimum dan maksimum. Data dari pemetaan dosis OQ dapat digunakan untuk memandu penempatan dosimeter, dan memfokuskan penempatan dosimeter pada daerah yang diperkirakan mendapatkan dosis minimum dan maksimum.

Dosimeter harus ditempatkan di daerah dengan dosis minimum dan maksimum dalam kontainer iradiasi yang terisi sebagian serta kontainer iradiasi sekitarnya yang distribusi dosisnya dapat dipengaruhi oleh wadah iradiasi yang diisi sebagian.

Lokasi pemantauan yang akan digunakan untuk pemantauan proses rutin harus tercakup dalam rencana penempatan dosimeter pada saat PQ. Lokasi pemantauan ini harus menjadi lokasi yang nyaman di dalam, di atau dekat wadah iradiasi. Meskipun tidak disyaratkan, lebih nyaman untuk menggunakan lokasi dosis minimum atau maksimum sebagai lokasi pemantauan.

Untuk produk yang menyebabkan sheilding lokal atau scattering lokal, mungkin perlu menggunakan dosimeter film tipis untuk mendapatkan resolusi spasial yang diperlukan. Jika menggunakan dosimeter film tipis tanpa sachet pelindung, dosimeter ini dapat sangat rentan terhadap perubahan kondisi lingkungan, seperti kelembaban, yang dapat menyebabkan kesalahan pengukuran yang signifikan.

Untuk produk dengan densitas rendah yang diradiasi oleh sinar-X, mungkin akan lebih tepat dengan menempatkan dosimeter di luar sistem penghalang steril dari produk, karena gradien dosis yang signifikan mungkin tidak terjadi pada item produk individual. Contoh umum adalah produk yang terdiri dari unsur-unsur dengan nomor atom rendah (misalnya Produk non-logam) yang tidak mengandung bahan dengan massa jenis atau massa yang cukup besar untuk menyebabkan sheilding lokal atau scattering ke area yang berdekatan.

Untuk produk yang mengandung bahan yang memilki kepadatan atau massa yang cukup besar sehingga menyebabkan sheilding atau scattering lokal ketika diiradiasi, mungkin perlu untuk menempatkan dosimeter di dalam sistem penghalang steril produk untuk menentukan dosis minimum dan maksimum . Sebagai contoh, implan yang terbuat dari titanium memiliki kerapatan yang jauh lebih besar daripada bahan kemasan dan oleh karena itu memerlukan penempatan dosimeter di dalam sistem penghalang steril.


10. Jika terjadi gangguan proses dan / atau ketidaksesuaian proses, mereka harus dicatat, bersama dengan tindakan yang dilakukan.'

Tinjauan dari pemantauan parameter proses dan dari dosimetri rutin digunakan untuk memastikan bahwa produk telah diproses sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Tinjauan tersebut juga harus mencakup, jika perlu, tindakan yang harus dilakukan jika terjadi gangguan proses.

Penyimpangan dari kondisi operasi normal (seperti kehilangan daya atau gerakan konveyor yang salah) akan mengakibatkan gangguan langsung pada proses dan penyimpanan sumber secara otomatis. Alasan dan lamanya gangguan proses harus dicatat, dan prosedur mengenai restart harus didokumentasikan dan diimplementasikan.

Dalam hal kegagalan irradiator atau sistem konveyor, prosedur yang terdokumentasi harus diikuti untuk memastikan bahwa tindakan selanjutnya memastikan bahwa produk telah menerima dosis sterilisasi dan dosis maksimum yang dapat diterima belum terlampaui.

Untuk gangguan proses yang terjadi terhadap produk yang tidak mampu mendukung pertumbuhan mikroba, gangguan tanpa memindahkan produk dalam irradiator umumnya tidak memerlukan tindakan. Namun demikian, gangguan proses tersebut harus didokumentasikan dan ditinjau untuk memastikan bahwa pengukuran dosimetri tetap valid.

Untuk gangguan proses yang terjadi terhadap produk yang mampu mendukung pertumbuhan mikroba, dinyatakan dalam spesifikasi proses:  
  •   Interval waktu maksimal antara selesainya manufakturing dan selesainya proses sterilisasi, dan
  •   Kondisi penyimpanan dan transportasi yang diterapkan selama interval waktu tersebut.

Interval waktu dan kondisi maksimal dipilih untuk memastikan bahwa kualitas mikrobiologis produk berada pada tingkat yang tidak akan membahayakan sterility produk. Jika gangguan proses terjadi selama sterilisasi dan ini menunda penyelesaian sterilisasi di luar waktu yang ditentukan, maka pengaruhnya terhadap kualitas mikrobiologis produk harus dipastikan dan tindakan yang tepat pelu dilakukan, termasuk pembuangan produk.

Jika terjadi penyimpangan proses yang menghasilkan dosisnya kurang dari dosis yang diinginkan, maka dosis tambahan dapat diberikan kepada produk jika:
  • Kemampuan produk untuk mendukung pertumbuhan mikroba telah dipertimbangkan dan
  •  Dosis dapat diberikan dengan cara sedemikian rupa untuk memastikan bahwa dosis minimum tercapai dan dosis maksimum yang dapat diterima tidak terlampaui.


11. Rekaman proses radiasi harus menyatakan tanggal iradiasi dan dapat dilacak.

Prosedur untuk identifikasi dan keterlacakan produk harus ditentukan. Prosedur-prosedur ini harus mematuhi klausal ISO 13485.

a.    Identifikasi

Organisasi harus mendokumentasikan prosedur untuk identifikasi produk dan mengidentifikasi produk dengan cara yang sesuai diseluruh realisasi produk.

Organisasi harus mengidentifikasi status produk, berkenaan dengan syarat pemantauan dan pengukuran diseluruh realisasi produk. Identifikasi status produk harus dipelihara diseluruh produksi, penyimpanan, instalasi dan serivs produk untuk memastikan bahwa hanya produk yang lulus inspeksi dan test yang diperlukan atau release dibawah otoritas konsesi, yang akan dikirim, digunakan atau diinstal.

Jika disyaratkan oleh syarat regulatory yang berlaku, organisasi harus mendokumentasikan suatu sistem untuk memberikan identifikasi alat yang unik pada alat kesehatan.

Organisasi harus mendokumentasikan prosedur untuk memastikan bahwa alat kesehatan yang dikembalikan kepada organisasi, harus diidentifikasi dan dibedakan dari produk yang sesuai.


b.    Traceability.

Organisasi harus mendokumentasikan prosedur untuk traceability. Prosedur ini harus menentapkan besarnya mamputelusur sesuai dengan syarat regulatory yang berlaku dan catatannya dipelihara.


c.    Syarat khusus traceability untuk alat kesehatan “implantable”.

Catatan yang diperlukan untuk mamaputelusur harus meliputi catatan komponen, material dan kondisi lingkungan kerja yang diterapkan, jika hal ini dapat menyebabkan alat kesehatan tidak memenuhi syarat keamanan dan kinerja yang ditetapkannya.

Organisasi harus mensyaratkan bahwa pemasok jasa distribusi atau distributor, akan memelihara catatan distribusi alat kesehatan sehingga memungkinkan mamputelusur dan catatan tersebut tersedia untuk inspeksi.

Catatan nama dan alamat armada pengirim barang harus dipelihara.



Referensi

  •   BS EN ISO 11137-1:2015, Sterilization  of health  care products -    Radiation -Part 1: Requirements  for development, validation  and routine control of a sterilization  process for medical  devices
  •   BS EN ISO 11137-2:2015, Sterilization of health care  products -    Radiation -    Part 2: Establishing the sterilization  dose
  •   ISO 11137-3:2017, Sterilization of health care products - Radiation- Part 3: Guidance on dosimetric aspects of development, validation and routine control
  •   ISO/TS 13004:2013, Sterilization of health care products- Radiation -Substantiation of a selected sterilization dose: Method VDmaxSD
  •   ISO 13485:2016, Medical devices- Quality management systems- Requirements for regulatory purposes


Bekasi,  Agustus 2019

No comments:

Post a Comment

Auditor internal perlu memahami file desain dan pengembangan

  Usman Suwandi Auditor / trainer ISO 9001; ISO 14001, ISO 13485; ISO 50001; ISO 45001; ISO 22000, MDD     Pendahuluan File desa...