Tuesday, 8 October 2019

Sterilisasi dengan Iradiasi



Usman Suwandi
Auditor dan trainer Medical Device Directive (MDD), ISO 13485, ISO 9001


Alat kesehatan steril adalah alat kesehatan yang bebas dari mikroorganisme viable. Sebelum sterilisasi, alat kesehatan yang diproduksi sesuai dengan persyaratan sistem manajemen kualitas (misalnya, ISO 13485), dapat terkontaminasi mikroorganisme, meskipun dalam jumlah rendah. Alat kesehatan seperti  itu tidak steril. Tujuan sterilisasi adalah untuk menonaktifkan kontaminan mikrobiologis dan dengan demikian mengubah alat kesehatan nonsteril menjadi steril. Cara untuk melakukan sterilsiasi dapat menggunakan agen sterilisasi yang sudah diakui seperti agen fisik misalnya panas atau kimia misalnya etilene oksida.

Kinetika inaktivasi kultur murni mikroorganisme dengan agen fisik dan atau kimia yang digunakan untuk mensterilkan alat kesehatan, umumnya dapat dijelaskan melalui hubungan eksponensial antara jumlah mikroorganisme yang bertahan hidup dan tingkat treatment agen sterilisasi; terlepas dari tingkat treatment yang diterapkan, setelah sterilisasi, selalu ada probabilitas bahwa mikroorganisme dapat bertahan hidup. Probabilitas untuk bertahan hidup ditentukan oleh jumlah dan ketahanan mikroorganisme serta lingkungan di mana organisme itu berada selama treatment. Oleh karena itu, suatu populasi alat kesehatan yang mengalami proses sterilisasi, tidak dapat menjamin sterilitas setiap alat kesehatan dalam populasi tersebut. Sterilitas dari populasi alat kesehatan yang diproses sterilisasi, didefinisikan dengan istilah probabilitas keberadaan mikroorganisme viable yang ada pada alat kesehatan tersebut.

Salah satu agen sterilisasi alat kesehatan yaitu iradiasi, yang diakui memiliki aktivitas mikrobisidal yang memadai. ISO 11137-1 menjelaskan persyaratan proses sterilisasi iradiasi yang dimaksudkan untuk mensterilkan alat kesehatan. Kepatuhan terhadap persyaratan proses sterilisasi tersebut akan memastikan bahwa kegiatan ini dapat diandalkan dan dapat direproduksi. Selain itu, dapat diprediksi bahwa tingkat probabilitas adanya mikroorganisme viable pada produk setelah proses sterilisasi, akan rendah.

Definisi sterilisasi yaitu proses tervalidasi yang digunakan untuk membuat produk bebas dari mikroorganisme Viable. Dalam proses sterilisasi, inaktivasi mikroba bersifat eksponensial dan dengan demikian kelangsungan hidup mikroorganisme pada setiap item dapat dinyatakan dalam istilah probabilitas. Sementara probabilitas ini dapat dikurangi menjadi angka yang sangat rendah, tetapi tidak pernah dapat dikurangi menjadi nol.

Tingkat jaminan sterilitas (SAL) didefinisikan sebagai probabilitas mikroorganisme viable tunggal pada item setelah sterilisasi. Istilah SAL menggunakan nilai kuantitatif, umumnya 10-6 atau 10-3. Ketika menerapkan nilai kuantitatif ini untuk jaminan sterilitas, SAL 10-6 memiliki nilai lebih rendah tetapi memberikan jaminan sterilitas lebih besar daripada SAL 10-3.


ISO 11137-1 Sterilisasi Produk Perawatan Kesehatan – Radiasi.
Bagian 1 : Persyaratan Untuk Pengembangan, Validasi Dan Kontrol Rutin Proses Sterilisasi Alat Kesehatan.  
       
       ISO 11137-1 mencakup proses radiasi dengan iradiator yang menggunakan,    
       a)    radionuklida 60Co atau 137Cs  
       b)    beam dari generator electron atau  
       c)    beam dari generator sinar-X.

Meskipun ruang lingkup ISO 11137-1 ini terbatas pada alat kesehatan, namun juga dapat digunakan untuk menentukan persyaratan dan memberikan panduan yang mungkin berlaku untuk produk dan peralatan lain. Adapun hal-hal yang tidak termasuk dalam ruang lingkup ISO 11137-1 antara lain:
  • Tidak menentukan persyaratan untuk pengembangan, validasi, dan kontrol rutin suatu proses untuk menonaktifkan agen penyebab spongiform encephalopathies seperti scrapie, bovine spongiform encephalopathy dan penyakit Creutzfeld-Jakob. Rekomendasi khusus telah disediakan di negara-negara tertentu untuk pemrosesan bahan yang berpotensi terkontaminasi dengan kontaminan ini.
  • Tidak merinci persyaratan untuk menetapkan alat kesehatan yang steril.
  • Tidak mensyaratkan penggunaan indikator biologis untuk validasi atau pemantauan sterilisasi radiasi, demikian juga tidak mensyaratkan uji sterilitas berdasarkan farmakope untuk rilis produk. 
  • Tidak merinci persyaratan untuk keselamatan kerja yang terkait dengan desain dan pengoperasian fasilitas iradiasi. Di beberapa negara, mungkin mempunyai peraturan yang menetapkan persyaratan untuk keselamatan kerja yang terkait dengan radiasi. 
  • Tidak menentukan persyaratan untuk sterilisasi alat yang telah digunakan atau diproses ulang. 
  • Tidak menentukan sistem manajemen mutu untuk mengendalikan semua tahap produksi alat kesehatan. Untuk memiliki sistem manajemen kualitas selama pembuatan, standar menjelaskan elemen-elemen sistem manajemen mutu minimum yang diperlukan untuk mengontrol proses sterilisasi. Namun penerapan sistim manajemen mutu yang lengkap, mengacu terhadap ISO 13485 untuk mengontrol semua tahap produksi alat kesehatan, termasuk proses sterilisasi.  Sebagai contoh.

1.    Prosedur
Prosedur untuk pengembangan, validasi, kontrol rutin dan rilis produk dari sterilisasi harus ditentukan. Dokumen dan catatan yang diperlukan oleh bagian ISO 11137 ini harus ditinjau dan disetujui oleh personel yang ditunjuk. Dokumen dan catatan tersebut harus dikontrol sesuai dengan klausul ISO 13485 yang berlaku. Demikian juga persyaratan untuk dokumentasi berkaitan dengan pembuatan dan pengendalian dokumentasi (termasuk spesifikasi dan prosedur) dan catatan.

2.    Tanggung jawab manajemen
Tanggung jawab dan wewenang untuk menerapkan dan memenuhi persyaratan yang dijelaskan dalam ISO 11137-1 ini harus ditentukan. Tanggung jawab harus diberikan kepada personel yang kompeten sesuai dengan pasal ISO 13485 yang berlaku. Jika persyaratan ISO 11137-1 ini dijalankan oleh organisasi dengan sistem manajemen kualitas yang terpisah, maka tanggung jawab dan wewenang masing-masing pihak harus ditentukan.

Persyaratan untuk tanggung jawab dan wewenang dan persyaratan untuk sumber daya manusia ditentukan dalam ISO 13485.

ISO 13485 menetapkan persyaratan untuk tanggung jawab manajemen terkait dengan komitmen manajemen, fokus pelanggan, kebijakan kualitas, perencanaan, tanggung jawab, wewenang dan komunikasi, dan tinjauan manajemen.

Pengembangan, validasi, dan kontrol rutin proses sterilisasi dapat melibatkan sejumlah pihak yang terpisah, yang masing-masing bertanggung jawab atas elemen-elemen tertentu. ISO 11137-1 mensyaratkan bahwa pihak yang menerima tanggung jawab tertentu harus didefinisikan dan definisi tanggung jawab ini didokumentasikan. Definisi wewenang dan tanggung jawab ini didokumentasikan dalam sistem manajemen mutu dari pihak-pihak yang diidentifikasi. Pihak yang menerima tanggung jawab untuk elemen-elemen yang ditentukan diharuskan untuk menugaskan elemen-elemen ini kepada personil yang kompeten, dengan kompetensi ditunjukkan melalui pelatihan dan kualifikasi yang sesuai.

Dalam sterilisasi radiasi, mungkin ada dua pihak utama yang terlibat; produsen alat kesehatan dan operator irradiator. Operator irradiator mungkin merupakan kontraktor spesialis yang menawarkan layanan sterilisasi atau mungkin merupakan bagian dari perusahaan yang sama dengan produsen alat kesehatan. Dalam hal ini, produsen alat kesehatan dan operator irradiator memiliki sistem manajemen kualitas yang terpisah dan definisi wewenang dan tanggung jawab berada dalam kontrak atau perjanjian teknis. Beberapa tanggung jawab utama yang dapat dialokasikan ke produsen alat kesehatan dan operator irradiator adalah sebagai berikut:

a) Produsen alat kesehatan
-   menetapkan dosis sterilisasi;
-   mengembangkan keluarga produk;
-   menetapkan dosis maksimum yang dapat diterima, 
-   kualifikasi kinerja (PQ); 
-   mengendalikan proses manufakturing, termasuk memenuhi spesifikasi produk yang dikirim ke operator irradiator, yaitu kepadatan, orientasi, dimensi produk;
-   revisi spesifikasi yang disampaikan kepada operator irradiator; 
-   kontrol perubahan produk dengan melakukan tinjauan variabel terkait produk yang memengaruhi kategori pemrosesan;
-   kontrol produk berlabel "steril" sebelum sterilisasi;
-   rilis produk.

b) Operator irradiator 
-   kualifikasi instalasi (IQ);  
-   mengendalikan proses iradiasi;
-   mengendalikan perubahan irradiator;
-   sertifikasi dosis radiasi;
-   mengembangkan kategori pemrosesan.


3.    Realisasi produk
Dalam ISO 13485 persyaratan realisasi produk terkait dengan siklus hidup produk dari penentuan persyaratan pelanggan, desain dan pengembangan, pembelian, kontrol produksi dan kalibrasi alat pemantauan dan pengukuran.

o   Prosedur pembelian harus ditentukan. Prosedur-prosedur ini harus mematuhi klausul ISO 13485 yang berlaku. Persyaratan untuk pembelian ditentukan dalam ISO 13485. Secara khusus, harus dicatat bahwa persyaratan dalam ISO 13485 mengenai verifikasi produk yang dibeli berlaku untuk semua produk dan servis yang diterima dari luar organisasi.
o   Prosedur untuk identifikasi dan keterlacakan produk harus ditentukan. Prosedur-prosedur ini harus mematuhi klausul ISO 13485 yang berlaku. Persyaratan untuk identifikasi dan keterlacakan ditentukan dalam ISO 13485.
o   Sistem untuk mematuhi klausul ISO 13485 atau ISO 10012-1 yang berlaku harus ditentukan untuk kalibrasi semua peralatan, termasuk instrumentasi untuk tujuan pengujian yang digunakan dalam memenuhi persyaratan bagian ISO 11137. Persyaratan untuk kalibrasi perangkat pemantauan dan pengukuran ditentukan dalam ISO 13485.
o   Dosimetri yang digunakan dalam pengembangan, validasi dan pengendalian rutin proses sterilisasi harus memiliki keterlacakan pengukuran terhadap standar nasional atau Internasional dan harus memiliki tingkat ketidakpastian yang diketahui. Panduan tentang aspek dosimetri sterilisasi radiasi diberikan dalam ISO 1 1137-3.

4.  Pengukuran, analisis dan peningkatan - Pengendalian produk yang tidak sesuai
Prosedur untuk pengendalian produk tidak sesuai dan untuk koreksi, tindakan korektif dan tindakan pencegahan harus ditentukan. Prosedur-prosedur ini harus mematuhi klausul ISO 13485 yang berlaku. ISO 13485, menetapkan persyaratan untuk pengukuran, analisis dan peningkatan berkaitan dengan pemantauan proses, kontrol produk yang tidak sesuai, analisis data, dan peningkatan (termasuk tindakan korektif dan pencegahan).


 Validasi proses sterilisasi

Persyaratan khusus sistem manajemen mutu untuk produksi alat kesehatan disediakan dalam ISO 13485. Standar sistem manajemen mutu mengakui bahwa, untuk proses tertentu yang digunakan dalam manufaktur, efektivitas proses tidak dapat sepenuhnya diverifikasi dengan inspeksi dan pengujian produk pada tahap selanjutnya. Sterilisasi adalah contoh dari proses semacam itu. Untuk alasan ini, proses sterilisasi harus divalidasi sebelum digunakan, kinerja proses sterilisasi dipantau secara rutin dan peralatannya dirawat.

Validasi didefinisikan sebagai prosedur terdokumentasi untuk memperoleh, mencatat dan menafsirkan hasil yang diperlukan untuk menetapkan proses bahwa suatu proses akan secara konsisten menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

Klausul 7.5.7 ISO 13485:2016 menetapkan syarat khusus untuk validasi proses sterilisasi dan sistem barrier steril, mencakup ketentuan berikut :
  • Organisasi harus mendokumentasikan prosedur untuk validasi proses sterilisasi dan sistem barier steril. 
  •  Proses untuk sterilisasi dan sistem barier steril harus divalidasi sebelum implementasi dan mengikuti perubahan produk atau proses, jika sesuai. 
  •   Hasil dan kesimpulan validasi dan tindakan yang diperlukan dari validasi harus dipelihara.

Sistim barier steril didefinisikan sebagai kemasan minimum yang mencegah masuknya mikroorganisme dan memungkinkan penyajian produk aseptik di tempat penggunaan.

Pasal 7.5.5 ISO 13485:2016, menetapkan syarat khusus untuk alat kesehatan steril, mencakup ketentuan berikut: 
  •  Organisasi harus memelihara catatan parameter proses sterilisasi yang digunakan untuk setiap batch sterilisasi. Catatan sterilisasi harus dapat dilacak ke setiap batch produksi alat kesehatan.

Paparan terhadap proses sterilisasi yang telah divalidasi dengan benar dan terkontrol secara akurat bukan satu-satunya faktor yang memberikan jaminan yang dapat diandalkan bahwa produk tersebut steril. Namun perlu juga memperhatikan sejumlah faktor, antara lain:

a)    Status mikrobiologis bahan baku dan atau komponen yang masuk;
b)    Validasi dan kontrol rutin setiap prosedur pembersihan dan desinfeksi yang digunakan 
      pada produk;
c)    Kontrol lingkungan di mana produk diproduksi, dirakit dan dikemas,
d)    Kontrol peralatan dan proses;
e)    Kontrol personel dan kebersihannya;
f)     Cara dan bahan yang digunakan untuk mengemas produk;
g)    Kondisi di mana produk disimpan.


ISO 11137-1 menjelaskan persyaratan untuk memastikan bahwa kegiatan yang terkait dengan proses sterilisasi radiasi dilakukan dengan benar. Kegiatan-kegiatan ini dijelaskan dalam program kerja terdokumentasi yang dirancang untuk memperlihatkan bahwa proses radiasi akan secara konsisten menghasilkan produk steril dengan treatment menggunakan dosis yang ada dalam batas yang telah ditentukan.

Kepatuhan terhadap persyaratan merupakan bagian normatif dari ISO 11137-1. Panduan untuk mematuhi persyaratan yang diberikan dalam lampiran informatif adalah tidak normatif dan tidak disediakan sebagai daftar periksa bagi auditor. Pedoman ini memberikan penjelasan dan metode yang dianggap sebagai cara yang sesuai untuk mematuhi persyaratan. Metode lain selain yang diberikan dalam pedoman juga dapat digunakan, jika efektif dalam mencapai kepatuhan terhadap persyaratan ISO 11137-1.

Pengembangan, validasi dan kontrol rutin dari proses sterilisasi terdiri dari sejumlah kegiatan yang terpisah tetapi saling terkait; misalnya kalibrasi, pemeliharaan, definisi produk, definisi proses, kualifikasi instalasi, kualifikasi operasional dan kualifikasi kinerja. Sementara aktivitas yang disyaratkan oleh ISO 11137-1 telah dikelompokkan bersama dan disajikan dalam urutan tertentu. ISO 11137-1 tidak mengharuskan kegiatan tersebut dilakukan sesuai urutan yang disajikan. Kegiatan yang diperlukan tidak harus berurutan, karena program pengembangan dan validasi mungkin sebagai proses yang berulang. Ada kemungkinan dalam melakukan kegiatan yang berbeda tersebut akan melibatkan sejumlah individu dan / atau organisasi yang terpisah, yang masing-masing melakukan satu atau lebih kegiatan tersebut. ISO 11137-1 juga tidak menentukan individu atau organisasi tertentu untuk melakukan kegiatan.


ISO 11137-2, Sterilisasi Produk Perawatan Kesehatan – Radiasi  
BagIan 2 : Menetapkan Dosis Sterilisasi

ISO 11137-2 menetapkan metode untuk menentukan dosis minimum yang diperlukan untuk mencapai persyaratan sterilitas yang ditentukan dan metode untuk mendukung penggunaan 25 kGy atau 15 kGy sebagai dosis sterilisasi untuk mencapai tingkat jaminan sterilitas, SAL 10-6. ISO 11137-2 juga menetapkan metode audit dosis sterilisasi yang digunakan untuk menunjukkan berlanjutnya efektivitas dosis sterilisasi.

ISO 11137-2 mendefinisikan kelompok produk untuk penetapan dosis sterilisasi dan audit dosis sterilisasi.

Audit dosis sterilisasi didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengkonfirmasi kesesuaian dosis sterilisasi yang telah ditetapkan. Sedangkan Dosis sterilisasi adalah dosis minimum untuk mencapai persyaratan sterilitas yang ditentukan.

Kriteria untuk menentukan kelompok produk harus didokumentasikan. Produk harus dinilai berdasarkan kriteria ini dan kesamaan antara anggota keluarga produk potensial. Pertimbangan harus mencakup semua variabel terkait produk yang memengaruhi bioburden, antara lain:
 
a)    Sifat dan sumber bahan baku, termasuk pengaruhnya, jika ada, bahan baku yang  
      mungkin bersumber dari lebih dari satu lokasi;
b)    Komponen;
c)    Desain dan ukuran produk;
d)    Proses manufakturing;
e)    Peralatan manufakturing;
f)     Lingkungan manufakturing;
g)    Lokasi manufakturing.


Hasil penilaian dan pertimbangan tersebut harus dicatat.

Produk hanya akan dimasukkan dalam satu kelompok produk jika memperlihatkan variabel terkait produk serupa dan terkendali. Untuk memasukkan produk dalam kelompok produk, harus memperlihatkan bahwa bioburden terdiri dari jumlah dan jenis mikroorganisme yang serupa. Pencantuman produk dengan lebih dari satu lokasi manufaktur dalam satu kelompok produk harus secara khusus dijutifikasi dan dicatat.

Pertimbangan harus diberikan terhadap efek bioburden dari:

a)    Perbedaan geografis dan / atau iklim antara lokasi;
b)    Perbedaan kontrol proses atau lingkungan manufakturing;
c)    Sumber bahan mentah dan bahan pembantu pemrosesan (misal air).


ISO 11137-2, menjelaskan metode yang dapat digunakan untuk menetapkan dosis sterilisasi sesuai dengan salah satu dari dua pendekatan. Metode yang digunakan dalam pendekatan ini adalah: 
1.    Pengaturan dosis untuk mendapatkan dosis spesifik produk;
2.    Pembuktian dosis untuk memverifikasi dosis terpilih 25 kGy atau 15 kGy.

Metode 1 dan 2 serta prosedur audit dosis sterilisasi, terkait dengan penggunaan data yang berasal dari inaktivasi populasi mikroba dalam keadaan alami pada produk. Metode ini didasarkan pada model probabilitas untuk inaktivasi populasi mikroba. Model probabilitas, sebagaimana diterapkan pada bioburden yang terdiri dari campuran berbagai spesies mikroba, mengasumsikan bahwa masing-masing spesies tersebut memiliki nilai D10 yang unik. Dalam model probabilitas bahwa suatu benda setelah terpapar radiasi dosis tertentu, mungkin memiliki mikroorganisme yang masih hidup, didefinisikan dalam hal jumlah awal mikroorganisme pada benda tersebut sebelum iradiasi dan nilai DIO mikroorganisme tersebut. Metode ini melibatkan kinerja tes sterilitas pada item produk yang telah menerima dosis radiasi yang lebih rendah daripada dosis sterilisasi. Hasil dari tes ini digunakan untuk memprediksi dosis yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat jaminan sterilitas yang telah ditentukan sebelumnya (SAL).

Bioburden didefinisikan sebagai populasi mikroorganisme yang hidup pada atau dalam produk dan atau sistem barier steril.

Uji sterilitas merupakan operasi teknis yang dilakukan sebagai bagian dari pengembangan, validasi, atau kualifikasi ulang untuk menentukan ada atau tidaknya mikroorganisme yang hidup pada produk atau bagiannya.

Nilai D10 didefinisikan sebagai waktu atau dosis yang diperlukan untuk mencapai inaktivasi 90% populasi mikroorganisme uji dalam kondisi yang ditetapkan. Untuk keperluan ISO 11137-2, DIO berlaku untuk dosis radiasi saja dan tidak untuk waktu.

Metode 1 dan 2 juga dapat digunakan untuk pembuktian dosis 25 kGy jika, saat melakukan  pengaturan dosis, dosis sterilisasi  untuk SAL 10-6 adalah kurang dari atau sama dengan 25 kGy. Metode VDmax efektif dalam membuktikan dosis 25 kGy untuk berbagai macam alat kesehatan yang mempunyai range luas, yang diproduksi dan dirakit dengan cara yang berbeda. Untuk pembuktian dosis sterilisasi 25 kGy, metode ini disebut Metode VDmax25.

Metode VDmax15 didasarkan pada prinsip yang sama dengan Metode VDmax25. Prosedur pengujian mirip dengan Metode VDmax25, tetapi Metode VDmax15 terbatas pada produk dengan rata-rata bioburden kurang dari atau sama dengan 1,5. Hasil dari tes sterilitas terkait digunakan untuk membuktikan bahwa 15 kGy mencapai tingkat jaminan sterilitas 10 -6.

VDmax15 yaitu dosis verifikasi maksimal untuk bioburden tertentu, konsisten dengan pencapaian SAL 10 -6 pada dosis sterilisasi yang ditentukan 15 kGy.

VDmax25 yaitu dosis verifikasi maksimal untuk bioburden tertentu, konsisten dengan pencapaian SAL 10 -6 pada dosis sterilisasi yang ditentukan 25 kGy


ISO 11137-2 juga menjelaskan metode yang dapat digunakan untuk melakukan audit dosis sterilisasi. Setelah penetapan dosis sterilisasi, audit dosis sterilisasi dilakukan secara rutin untuk memastikan bahwa dosis sterilisasi terus mencapai SAL yang diinginkan.


ISO 11137-3 Sterilisasi Produk Perawatan Kesehatan – Radiasi
Bagian 3: Panduan Mengenai Aspek Dosimetri dari Pengembangan, Validasi Dan Kontrol Rutin

ISO 11137-3 memberikan panduan untuk memenuhi persyaratan ISO 11137-1, ISO 11137-2, dalam ISO / TS 13004 yang berkaitan dengan dosimetri dan penggunaannya dalam pengembangan, validasi, dan kontrol rutin proses sterilisasi radiasi.

Bagian integral dari sterilisasi radiasi adalah kemampuan untuk mengukur dosis. Dosis diukur di semua tahap pengembangan, validasi dan pemantauan rutin proses sterilisasi. Pengukuran dosis harus dapat dilacak ke standar nasional atau internasional, ketidakpastian pengukuran diketahui, dan pengaruh suhu, kelembaban dan pertimbangan lingkungan lainnya terhadap respon dosimeter diketahui dan dipertimbangkan. Parameter proses ditetapkan dan diterapkan berdasarkan pengukuran dosis. ISO 11137-3 memberikan panduan tentang penggunaan pengukuran dosis (dosimetri) di semua tahap dalam pengembangan, validasi dan kontrol rutin proses sterilisasi radiasi.

Sistem dosimetri merupakan elemen yang saling terkait yang digunakan untuk menentukan dosis yang diserap, termasuk dosimeter, instrumen, standar referensi terkait dan prosedur untuk penggunaannya.

Dosis yang diserap (Dosis) yaitu jumlah energi radiasi pengion yang diberikan per satuan massa bahan tertentu. Satuan dosis yang diserap adalah Gray (Gy) di mana 1 Gy setara dengan absorpsi I J / kg.

Ketidakpastian pengukuran standar merupakan ketidakpastian hasil pengukuran yang dinyatakan sebagai standar deviasi.

Dosis maksimum yang dapat diterima merupakan dosis yang diberikan dalam spesifikasi proses sebagai dosis tertinggi yang dapat diterapkan pada produk tertentu tanpa mengorbankan keselamatan, kualitas atau kinerja.

Persyaratan berkenaan dengan dosimetri diberikan dalam ISO 11137-1 dan ISO 11137-2 dan ISO / TS 13004. Dokumen ISO 11137-3 memberikan panduan untuk memenuhi persyaratan tersebut. Pedoman yang diberikan tidak normatif dan tidak disediakan sebagai daftar periksa bagi auditor. Pedoman ini memberikan penjelasan dan metode yang dianggap sebagai cara yang sesuai untuk mematuhi persyaratan. Metode lain selain yang diberikan dalam pedoman tersebut dapat digunakan, jika mereka efektif untuk mematuhi persyaratan ISO 11137-1, ISO 11137-2 dan ISO / TS 13004.


Referensi

  • BS EN ISO 11137-1:2015, Sterilization  of health  care products -    Radiation -Part Requirements  for development, validation  and routine control of a sterilization  process for medical  devices
  •  BS EN ISO 11137-2:2015, Sterilization of health care  products -    Radiation -    Part 2: Establishing the sterilization  dose
  •   ISO 11137-3:2017, Sterilization of health care products - Radiation- Part 3: Guidance on dosimetric aspects of development, validation and routine control
  •    ISO/TS 13004:2013, Sterilization of health care products- Radiation -Substantiation of a selected sterilization dose: Method VDmaxSD
  •   ISO 13485:2016, Medical devices- Quality management systems- Requirements for regulatory purposes

Bekasi,  Juli 2019

No comments:

Post a Comment

Auditor internal perlu memahami file desain dan pengembangan

  Usman Suwandi Auditor / trainer ISO 9001; ISO 14001, ISO 13485; ISO 50001; ISO 45001; ISO 22000, MDD     Pendahuluan File desa...