Usman Suwandi
Auditor dan trainer -
Medical Device Directive (MDD), ISO 13485, ISO 9001, ISO 14971.
Komputer dan peralatan
otomatis telah digunakan secara luas di berbagai fase siklus hidup alat
kesehatan (Alkes) dan memengaruhi berbagai aspek realisasi alat kesehatan mulai
dari desain hingga pengujian dan analisis laboratorium, inspeksi dan penerimaan
produk, kontrol produksi dan proses, kontrol lingkungan, pengemasan, pelabelan,
keterlacakan, kontrol dokumen, manajemen komplain, servis, dan bahkan
pembuangan.
Validasi
perangkat lunak merupakan kegiatan yang penting untuk memastikan bahwa proses
realisasi yang dioperasikan oleh perangkat lunak berjalan sesuai dengan harapan
dan memastikan bahwa perangkat lunak mencapai tujuannya sesuai dengan maksud penggunaannya/
intended use. Dalam konteks ISO
13485, persyaratan yang perlu diperhatikan antara lain.
- Aplikasi perangkat lunak komputer yang digunakan dalam sistem manajemen mutu (SMM) yang dapat memengaruhi kualitas produk alat kesehatan, harus divalidasi.
- Organisasi harus menetapkan prosedur yang didokumentasikan untuk melakukan validasi perangkat lunak yang digunakan dalam sistem manajemen mutu.
- Validasi harus dilakukan sebelum penggunaan awal aplikasi perangkat lunak
- Validasi harus dilakukan setelah ada perubahan atau pembaruan terhadap perangkat lunak.
- Ruang lingkup dan tingkat validasi serta validasi ulang harus ditentukan sesuai dengan risiko terkait penggunaan perangkat lunak dalam system manajemen mutu.
- Organisasi harus membuat dan memelihara catatan yang diperlukan sebagai bukti kinerja validasi dan hasilnya.
- Catatan validasi harus dikendalikan sesuai dengan pengendalian catatan mutu.
Dengan
demikian, produsen alat kesehatan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
aplikasi perangkat lunak yang digunakan dalam sistim manajemen mutu:
- Divalidasi sesuai dengan prosedur yang didokumentasikan;
- Mempunyai kinerja sebagaimana dimaksud dalam aplikasi yang dipilih.
Mengapa perlu validasi perangkat lunak?
Analisis
FDA mengenai penarikan/ recall alat kesehatan
mengungkapkan bahwa (7,7%) disebabkan oleh kegagalan perangkat lunak, terutama
disebabkan adanya perubahan yang dilakukan terhadap perangat lunak setelah
produksi dan distribusi.
Persyaratan
validasi berlaku untuk perangkat lunak yang digunakan sebagai komponen dalam alat
kesehatan, perangkat lunak yang merupakan alat kesehatan itu sendiri, dan
perangkat lunak yang digunakan dalam produksi alat kesehatan atau dalam implementasi
sistem kualitas produksi atau realisasi alat kesehatan.
Penggunaan
perangkat lunak pada alat kesehatan dan otomatisasi manufaktur serta operasi
sistem kualitas semakin meningkat. Perangkat lunak yang dibeli mungkin memiliki
banyak aplikasi, namun hanya beberapa yang dibutuhkan oleh produsen alat
kesehatan. Produsen alat kesehatan bertanggung jawab atas kecukupan perangkat
lunak yang digunakan. Ketika produsen alat kesehatan membeli perangkat lunak, mereka
harus memastikan bahwa perangkat lunak akan berfungsi sebagaimana dimaksud
dalam aplikasi yang mereka pilih.
Banyak
aplikasi perangkat lunak komersial lain, seperti pengolah data, spreadsheet, database,
dan perangkat lunak yang digunakan untuk menerapkan sistem kualitas. Semua
aplikasi ini perlu memenuhi persyaratan untuk validasi perangkat lunak, tetapi
pendekatan validasi yang digunakan untuk setiap aplikasi dapat bervariasi.
Ada
tiga klausa dalam ISO 13485:2016 yang menetapkan syarat validasi perangkat
lunak yaitu klausa 4.1.6, klausa 7.5.6
dan klausa 7.6.
Klausul 4.1.6
- Organisasi harus mendokumentasikan prosedur untuk validasi aplikasi perangkat lunak komputer yang digunakan dalam sistem manajemen mutu. Aplikasi perangkat lunak semacam itu harus divalidasi sebelum mulai digunakan dan, jika sesuai, sesudah adanya perubahan terhadap perangkat lunak atau aplikasinya.
- Pendekatan spesifik dan aktivitas terkait dengan validasi perangkat lunak dan revalidasi harus sebanding dengan risiko terkait dengan penggunaan perangkat lunak.
- Catatan aktivitas semacam itu harus dipelihara.
Klausa
4.1.6, mencakup perangkat lunak yang digunakan dalam implementasi sistim
manajemen mutu misalnya, perangkat lunak untuk merekam dan memelihara catatan
riwayat alat kesehatan atau sistem komputer yang digunakan untuk membuat,
memodifikasi, dan memelihara catatan elektronik dan untuk mengelola tanda tangan
elektronik, sistim ERP atau aplikasi analisis statistik. Sistim komputer
seperti itu perlu divalidasi untuk memastikan keamanan, integritas data,
akurasi, keandalan, kinerja yang dimaksudkan konsisten, dan kemampuan untuk
menjaga keamanan catatan yang diperlukan untuk proses realisasi alat kesehatan.
Dalam
konteks klausul 4.1.6, produsen alat kesehatan yang menggunakan aplikasi perangkat
lunak dalam proses SMM bertanggung jawab untuk melakukan validasi sebelum
penggunaan awal atau setelah adanya perubahan. Pada dasarnya, setiap perangkat
lunak yang digunakan dalam SMM, apakah itu dikembangkan sendiri oleh produsen alat
kesehatan, dikembangkan oleh kontraktor, atau dibeli, termasuk dalam persyaratan
ini. Tetapi jika produsen memutuskan untuk tidak menggunakan semua fungsi
perangkat lunak, maka produsen hanya perlu melakukan validasi terhadap
fungsi-fungsi yang digunakan dalam proses realisasi alat kesehatan. Sebagai
contoh, jika produsen membuat alat kesehatan tetapi tidak menyediakan kegiatan servis,
sedangkan sistem ERP memiliki modul servis, maka produsen tidak diharuskan
untuk melakukan validasi modul servis tersebut.
Contoh
jenis aplikasi perangkat lunak yang harus divalidasi?
- Sistem ERP
- Sistem analisa statistik
- Aplikasi Office (seperti MS Word, Excel, atau Project) yang dirancang untuk memproses dan mendukung kegiatan SMM.
Klausul 7.5.6 - validasi proses
untuk ketetapan produksi dan servis.
- Organisasi harus mendokumentasikan prosedur untuk melakukan validasi aplikasi perangkat lunak komputer yang digunakan dalam ketentuan produksi dan servis. Aplikasi perangkat lunak semacam itu harus divalidasi sebelum penggunaan awal dan jika sesuai, sesudah adanya perubahan terhadap perangkat lunak semacam itu atau aplikasinya. Pendekatan khusus dan aktivitas terkait dengan validasi perangkat lunak dan validasi ulang harus sebanding dengan risiko terkait dengan penggunaan perangkat lunak, termasuk efek mengenai kemampuan produk untuk memenuhi spesifikasinya.
- Catatan hasil dan kesimpulan validasi dan tindakan yang diperlukan dari hasil validasi harus dipelihara.
Validasi
untuk proses produksi dan penyediaan servis mencakup perangkat lunak yang
digunakan dalam memproduksi alat kesehatan dan dalam proses realisasi misalnya
perangkat lunak CNC yang mengoperasikan mesin atau PLC dalam peralatan
manufaktur.
Dalam
konteks pasal 7.5.6, produsen alat kesehatan, yang menggunakan perangkat lunak
untuk memproduksi alat kesehatan, bertanggung jawab untuk melakukan validasi sebelum
penggunaan awal atau setelah adanya perubahan.
Contoh
berbagai Jenis aplikasi perangkat lunak dalam proses produksi alat kesehatan yang
perlu divalidasi:
- Programmable logic controllers.
- Digital function controllers.
- Supervisory control and data acquisition.
- Systems for environmental control.
- Robotics.
- Human-machine interfaces.
- Input / output devices.
Klausul 7.6 - pengendalian alat
pemantau dan pengukur.
- Organisasi harus mendokumentasikan prosedur untuk melakukan validasi aplikasi perangkat lunak komputer yang digunakan untuk pemantauan dan pengukuran persyaratan. Aplikasi perangkat lunak semacam itu harus divalidasi sebelum penggunaan awal dan jika sesuai, sesudah adanya perubahan terhadap perangkat lunak tersebut atau aplikasinya. Pendekatan khusus dan aktivitas terkait dengan validasi perangkat lunak dan validasi ulang harus sebanding dengan risiko terkait dengan penggunaan perangkat lunak, termasuk efeknya terhadap kemampuan produk memenuhi spesifikasi.
- Catatan hasil dan kesimpulan validasi dan tindakan yang diperlukan dari validasi harus dipelihara.
Kontrol
alat pemantauan dan alat pengukuran mencakup perangkat lunak yang digunakan
untuk mengontrol pemantauan dan pengukuran proses, output proses, dan kondisi
lingkungan kerja.
Sumber
daya pemantauan dan pengukuran dianggap sebagai elemen proses penting dari
proses realisasi produk aat kesehatan, dimana kegiatan pengukuran dan
pemantauan diperlukan untuk memastikan bahwa hasil proses dan produk memenuhi
spesifikasi mereka.
Tujuan
mengendalikan alat pemantauan dan pengukuran adalah:
- Untuk mengidentifikasi dan mengontrol alat pemantauan dan pengukuran itu sendiri.
- Untuk memastikan bahwa alat ukur dan pantu dapat melakukan serangkaian tugas dengan akurat.
- Untuk memastikan kesesuaiannya dengan tujuan pemantauan dan pengukuran, yaitu memberikan hasil yang valid dan dapat diandalkan selama kegiatan pemantauan dan pengukuran.
Kegiatan
validasi sebaiknya dilakukan dengan menggunakan prinsip dasar jaminan kualitas “independensi
tinjauan”. Jika memungkinkan, evaluasi independen akan lebih baik, terutama
untuk aplikasi dengan risiko lebih tinggi. Beberapa perusahaan mengontrak pihak
ketiga independen untuk melakukan pengujian dan validasi, tetapi solusi ini
mungkin tidak selalu layak. Pendekatan lain adalah menetapkan anggota staf
internal yang tidak terlibat dalam desain atau implementasinya, tetapi yang
memiliki pengetahuan cukup untuk mengevaluasi proyek dan melakukan kegiatan
pengujian dan validasi. Perusahaan yang lebih kecil mungkin perlu lebih kreatif
untuk melakukan tugasnya dan menjaga independensi tinjauan internal.
Kapan validasi perangkat lunak dilakukan?
Standar
ISO 13485 mensyaratkan bahwa perangkat lunak harus divalidasi atau terbukti divalidasi:
- Aplikasi perangkat lunak harus divalidasi sebelum mulai digunakan dan,
- Sudah adanya perubahan terhadap perangkat lunak atau aplikasinya.
Beberapa
contoh produsen alat kesehatan harus memastikan bahwa perangkat lunak
divalidasi atau revalidasi:
- Ketika sistem ERP diperbarui dan versi baru akan diterapkan di dalam organisasi, maka sebelum migrasi ke sistem baru, versi baru harus divalidasi.
- Ketika aplikasi Excel yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data diubah, maka setelah adanya perubahan, diperlukan validasi aplikasi.
- Ketika perangkat lunak yang digunakan untuk mengukur part dan memproses hasil, telah diperbarui, maka setelah dilakukan pembaruan dan sebelum pengukuran pertama, perangkat lunak perlu divalidasi,
Contoh
klasik proses realisasi yang dioperasikan perangkat lunak adalah mesin CNC.
Sebelum batch pertama diproduksi, maka perangkat lunak yang mengoperasikan
mesin harus divalidasi.
Karena
kompleksitas perangkat lunak, maka perubahan yang tampaknya kecil mungkin
memiliki dampak sistim global yang signifikan. Ketika perubahan apa pun (bahkan
perubahan kecil) dilakukan pada perangkat lunak, maka status validasi perangkat
lunak perlu ditentukan kembali. Setiap kali perangkat lunak diubah, maka analisis
validasi harus dilakukan, tidak hanya untuk validasi setiap perubahan, tetapi
juga untuk menentukan tingkat dan dampak perubahan itu pada seluruh sistim
perangkat lunak.
Validasi sebanding dengan analisis risiko
Aplikasi
perangkat lunak yang digunakan dalam produksi alat kesehatan dapat menghasilkan
risiko yang terkait dengan tujuan penggunaan, kinerja, dan karakteristik alat
kesehatan. Berdasarkan risiko keselamatan yang terkait dengan perangkat lunak
yang akan digunakan, maka produsen alat kesehatan diharapkan untuk menentukan
pendekatan spesifik, kombinasi teknik yang akan digunakan, dan tingkat upaya
yang akan diterapkan untuk mengatasi risiko tersebut. Prinsipnya jelas yaitu
konsekuensi kegagalan perangkat lunak karena kesalahan yang disebabkan oleh
perangkat lunak atau oleh pengguna atau operator harus dievaluasi, dan
menetapkan metode dan langkah-langkah untuk mengurangi atau menghilangkan
kegagalan tersebut. Analisis ini meliputi untuk mengidentifikasi, merencanakan,
dan mengintegrasikan validasi dan risiko yaitu langkah-langkah yang diperlukan
untuk mencegah kegagalan perangkat lunak dan konsekuensi kerusakan/ harm dari kegagalan perangkat lunak selama
penggunaan. Untuk itu perlu integrasi validasi perangkat lunak dan kegiatan
manajemen risiko.
Di
mana perangkat lunak dikembangkan oleh orang lain selain dari produsen alat
kesehatan, maka produsen alat kesehatan bertanggung jawab terhadap pengendalian
risiko terkait dengan penggunaan perangkat lunak. Dalam hal itu, produsen alat
kesehatan perlu menilai kecukupan upaya yang diperlukan untuk memastikan bahwa
perangkat lunak tersebut divalidasi sesuai dengan maksud penggunaan alat
kesehatan.
Perangkat lunak apa saja yang perlu
divalidasi?
Contoh
perangkat lunak yang perlu divalidasi terkait dengan produksi alat kesehatan.
- Perangkat lunak yang digunakan sebagai komponen, part, aksesori atau produk alat kesehatan;
- Perangkat lunak yang digunakan dalam proses produksi alat kesehatan (misalnya “Programmable Logic Controller” dalam peralatan manufaktur);
- Perangkat lunak yang digunakan dalam penerapan sistem kualitas alat kesehatan (misalnya, perangkat lunak yang merekam dan mengelola catatan riwayat alat kesehatan).
- Perangkat lunak yang digunakan untuk pemantauan atau pengukuran kualitas.
- Perangkat lunak yang digunakan di dalam sistim manajemen mutu untuk merealisasikan alat kesehatan.
Siapa yang perlu memahami validasi perangkat
lunak?
Individu-individu
yang perlu memahami validasi perangkat lunak antara lain:
- Personil atau organisasi yang perlu mematuhi regulasi sistim kualitas alat kesehatan.
- Personil yang bertanggung jawab terhadap desain, pengembangan, atau produksi perangkat lunak alat kesehatan.
- Personil yang bertanggung jawab untuk desain dan pengembangan dan memproduksi alat kesehatan serta yang memantau dan mengukur kualitas alat kesehatan
- Investigator
Berapa banyak bukti validasi diperlukan?
Validasi
biasanya didukung dengan:
- Verifikasi output dari setiap tahap penggunaan perangkat lunak; dan·
- Memeriksa ketepatan operasional perangkat lunak dalam lingkungan penggunaan yang dimaksudkan oleh produsen alat kesehatan.
Tingkat
upaya validasi harus sepadan dengan risiko yang ditimbulkan oleh penerapan
perangkat lunak. Kompleksitas proses perangkat lunak dan sejauh mana produsen alat
kesehatan bergantung pada perangkat lunak untuk menghasilkan alat kesehatan
yang aman dan efektif, akan menentukan sifat dan tingkat pengujian yang diperlukan
sebagai bagian dari upaya validasi.
Persyaratan
yang didokumentasikan dan analisis risiko dari proses perangkat lunak, akan
membantu menentukan ruang lingkup dan bukti yang diperlukan untuk menunjukkan
bahwa perangkat lunak telah divalidasi sesuai dengan tujuan penggunaannya.
Misalnya, mesin potong / cutting mungkin
memerlukan pengujian sangat sedikit jika produsen alat kesehatan dapat
menunjukkan bahwa output operasi dapat diverifikasi sepenuhnya terhadap
spesifikasi sebelum dirilis. Di sisi lain, pengujian ekstensif mungkin
diperlukan untuk:
- Catatan elektronik di seluruh pabrik dan sistim pengesahan/ approval secara elektronik·
- Pengontrol otomatis untuk siklus sterilisasi; atau·
- Peralatan uji otomatis yang digunakan untuk inspeksi dan penerimaan “finished circuit board” pada alat kesehatan.
Selain
itu, banyak aplikasi perangkat lunak komersial dapat digunakan sebagai bagian
dari sistem kualitas (misalnya, spreadsheet atau statistik yang digunakan untuk
perhitungan sistim kualitas, grafik yang digunakan untuk analisis tren, atau database
untuk merekam catatan riwayat alat kesehatan atau untuk manajemen keluhan).
Tingkat bukti validasi yang diperlukan untuk perangkat lunak tersebut
tergantung pada penggunaan perangkat lunak yang dimaksudkan oleh produsen alat
kesehatan.
Membuat prosedur untuk validasi aplikasi
perangkat lunak komputer.
Organisasi
harus menetapkan dan memelihara (satu atau lebih) prosedur terdokumentasi untuk
validasi aplikasi perangkat lunak komputer yang digunakan dalam sistim
manajemen mutu. Tujuan dari prosedur ini adalah memberikan kerangka kerja yang
jelas untuk melaksanakan kegiatan validasi. Struktur dokumentasi yang efektif
untuk kegiatan validasi antara lain:
- Prosedur atau rencana validasi yang didokumentasikan
- Protokol validasi atau kualifikasi
- Formulir untuk merekam hasil kegiatan validasi yang harus disimpan sebagai catatan.
Prosedur yang didokumentasikan.
Organisasi
harus membuat dan memelihara prosedur yang didokumentasikan untuk melakukan validasi
aplikasi perangkat lunak yang digunakan dalam sistim manajemen mutu. Tujuan
utama dari prosedur ini adalah untuk mengidentifikasi, menunjukkan, dan
menyajikan kegiatan dan tugas dan urutannya, termasuk dokumentasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan validasi perangkat lunak. Dengan kata lain,
prosedur harus menjelaskan bagaimana melakukan validasi perangkat lunak.
Mengembangkan rencana validasi / “validation
plan”
Kegiatan
validasi harus dilakukan sesuai dengan rencana validasi yang didokumentasikan,
dan hasil validasi juga harus didokumentasikan. Rencana validasi adalah cara
yang efektif untuk mengimplementasikan proses validasi aplikasi perangkat lunak
dan menetapkan serta mengendalikan proses validasi perangkat lunak.
Rencana
tersebut menetapkan "apa" dan "bagaimana" validasi harus
dilakukan melalui upaya validasi perangkat lunak; menetapkan seperangkat aturan
dan peristiwa yang menggambarkan bagaimana kegiatan validasi akan dilakukan.
Tujuan dari rencana validasi adalah untuk menyajikan pendekatan, strategi, dan
metodologi yang terdokumentasi dalam melakukan validasi aplikasi perangkat
lunak dengan mengacu pada elemen yang relevan yang akan mendukung validasi.
Menentukan kriteria validasi
Kriteria
adalah seperangkat nilai yang ditetapkan dan digunakan untuk penerimaan atau
penolakan hasil dari proses. Untnuk mengevaluasi apakah hasil memenuhi
spesifikasi dan untuk memutuskan apakah akan menerima atau menolak hasil, maka perlu
untuk memiliki semacam standar yag menjadi dasar penilaian atau keputusan. Dalam
hal validasi perangkat lunak, kriteria harus memungkinkan untuk mengevaluasi fungsi
dan realisasi perangkat lunak sesuai dengan persyaratan input dan juga membantu mengevaluasi situasi dan peristiwa dalam
perangkat lunak yang dapat mempengaruhi fungsi dan proses realisasi.
Kualifikasi Instalasi (IQ), Kualifikasi
Operasi (OQ), dan Kualifikasi Kinerja (PQ)
Perangkat
lunak harus memenuhi syarat yaitu divalidasi dan dijamin sesuai serta memadai untuk
digunakan dalam realisasi atau memproduksi alat kesehatan. Kualifikasi
perangkat lunak mengacu pada proses untuk memperlihatkan bahwa perangkat lunak
mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan dan siap digunakan dalam lingkungan
yang ditentukan atau diintegrasikan dengan elemen-elemen lain dari sistim manajemen
mutu. Hal ini dilakukan dengan menetapkan seperangkat kriteria atau kondisi
yang harus dipenuhi. IQ, OQ, dan PQ adalah serangkaian kegiatan yang perlu dipenuhi
perangkat lunak:
- IQ — Kualifikasi pemasangan/ instalasi yaitu ditentukan dengan bukti objektif bahwa semua aspek utama dari instalasi perangkat lunak dan sistem tambahan lainnya mematuhi spesifikasi yang disetujui. Rekomendasi dari pemasok perangkat lunak dapat dipertimbangkan.
- OQ — Kualifikasi operasional yaitu ditetapkan dengan bukti objektif bahwa perangkat lunak memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan dan semua persyaratan yang diperlukan untuk pengoperasian perangkat lunak telah dipenuhi.
- PQ — Kualifikasi kinerja yaitu ditetapkan dengan bukti objektif bahwa perangkat lunak, dalam kondisi tertentu, secara konsisten memberikan output proses yang memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan.
Berdasarkan
pada jenis alat kesehatan dan kegiatan yang terkait dengan perangkat lunak,
prinsip-prinsip tiga fase, IQ, OQ, dan PQ antara lain :
- Menentukan fungsi mana yang digunakan dalam realisasi alat kesehatan.
- Menentukan apa yang harus diverifikasi atau diukur
- Menentukan bagaimana itu akan diverifikasi atau diukur
- Menentukan berapa banyak yang akan diverifikasi atau diukur, sesuai signifikansi statistic.
- Menentukan kapan akan diverifikasi atau diukur.
- Menetapkan kriteria penerimaan atau penolakan yang diperlukan mengevaluasi hasil.
- Menentukan dokumentasi yang diperlukan untuk mendukung kegiatan tersebut.
- Personil yang melakukan kegiatan IQ, OQ, dan PQ harus kompeten.
- Ketika organisasi memutuskan untuk melakukan pengurangan IQ, OQ, atau PQ, keputusan tersebut perlu justifikasi.
Bekasi,
April 2019.
Referensi
:
- ISO 13485:2016 Medical Devices – QMS – Requirements for regulatory purposes
- ISO 14971:2007 Medical devices — Application of risk management to medical devices
- General Principles of Software Validation; Final Guidance for Industry and FDA Staff; issued on: January 11, 2002. U.S. Department of Health and Human Services - Food and Drug Administration
- BS EN 62061:2005+A2:2015 - Safety of machinery — Functional safety of safety-related electrical, electronic and programmable electronic control systems.
- ISO 13485:2016 A Complete Guide to Quality Management in the Medical Device Industry; Second Edition; Itay Abuhav. CRC Press. 2018.
No comments:
Post a Comment